Flash
Disukai
0
Dilihat
15,128
Tengah Malam Jumat, Nonton Bola
Drama

"Hadeuh, untuk kali ini, jangan ganggu-ganggu aku dulu, yah."

Itulah bisik aku kepada makhluk-makhluk tak kasatmata yang aku rasakan sedang berkeliaran di dekat aku. Buktinya, mendadak saja bulu tangan dan kaki aku berdiri.

Kucoba mengalihkan perasaan itu dengan cara googling. Aku penasaran dengan starting line-up tim Liverpool. Beginilah hasilnya.

Untuk kiper, sepertinya Alisson Becker absen. Digantikan oleh Caoimhin Kelleher, yang berasal dari Republik Irlandia. Selebihnya, yang kulihat-lihat, beberapa pemain kunci tidak dimainkan oleh Juergen Klopp. Itu seperti Alexis MacAllister atau Darwin Nuñez.

Oh, serangan yang bagus. Taktik Juergen Klopp bagus pula. Jangan memberikan peluang ke tim tersebut. Mereka hanya klub sepak bola dari Belgia. Daripada Genk, Royale Union Saint-Gilloise kurang begitu dikenal oleh publik pecinta sepak bola. Aku yakin Liverpool bisa menang dan mengantongi tiga angka dari klub Belgia yang berasal dari Brussel.

Eh, apa itu?

Sepertinya aku mendengar suara tek-tek dari penjual mi tek-tek. Baunya sampai tercium hingga kamarku. Aku sebentar keluar untuk memastikan. Siapa tahu saja, bukan?

Aku menghela napas. Ternyata benar-benar ada penjual mi tek-tek. Abang penjual nasi goreng bertopi SMA itu mengumbar senyum ke arah aku.

"Beli nggak, Mas?"

"Boleh, boleh. Kebetulan perut saya keroncongan."

"Ada bola, Mas?"

"He-eh."

"Siapa yang main?"

"Liverpool lawan klub Belgia begitu. Nggak begitu terkenal juga. Union apa, lah, saya lupa namanya."

"Jadi, beli, kan?"

"Bentar."

Aku tergesa-gesa menuju dapur. Untuk mengambil piring dan sendok. Di dapur pun, ada gangguan. Bukan dari makhluk tak kasatmata, melainkan dari tikus. Saking kagetnya, piring itu sampai pecah. Aku segera mengambil sapu. Sudah berhati-hati pun, tetap saja kakiku terinjak beling.

"Auch!"

Aku terbirit-birit menuju lemari P3K. Pada saat aku sedang menempel bagian yang luka dengan plester, terdengar suara dari arah televisi. Gol tercipta sepertinya. Dengan menahan rasa sakit, aku berjalan tertatih-tatih. Itu sekadar untuk melihat siapa dan bagaimana gol itu bisa tercipta.

Kecewanya aku. Bukan tim Liverpool yang mencetak gol. Ternyata tim yang aku anggap remeh, yang mencetak gol. Gol klub Belgia itu diciptakan oleh Mohamed Amoura, yang menurut Google berasal dari Aljazair.

Tok, tok, tok.

Seperti ada yang mengetuk pagar.

"Mas, jadi beli nggak? Saya mau balik. Sudah jam setengah satu juga. Mungkin keburu nonton Liverpool. Begini-gini saya fans Liverpool sejak era Michael Owen."

Astaga, aku melupakan si abang penjual nasi goreng. Aku bergerak menuju teras rumah. Kaki ini masih sakit sekali. Kali ini aku berhati-hati dalam memegang piring.

MEOOONG!!!

Kembali aku dikagetkan oleh kucing dan--

--ke mana si abang penjual abang nasi goreng? Tak kutemukan dirinya.

Oh, Tuhan, jangan lagi. Bulu-bulu ini berdiri lagi.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)