Flash
Disukai
0
Dilihat
698
Orderan Terakhir Ardiansyah
Drama
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Ardi,"

Begitu ibu-ibu berkerudung itu memanggil anak bungsunya. Tampak wajah si ibu tegang. Langsung menyentuh telapak tangan si bungsu Ardi.

Namanya Ardiansyah. Hanya satu kata. Itu yang tertulis di KTP dan akta lahir. Dia bungsu dari tiga bersaudara. Abang pertamanya, Kurniawan, sudah berkeluarga. Bekerja sebagai sopir ekspedisi. Yang kedua sedang di Arab Saudi. Abang nomor duanya seorang TKI. Hanya buruh di sebuah perusahaan minyak di Riyadh. Tinggal Ardiansyah, di rumah kecil tersebut, yang sudah diwariskan tiga turunan.

"Yah, Bun," respon Ardiansyah menggenggam erat tangan ibunya.

"Apa nggak sebaiknya kamu di rumahnya saja?" saran ibunya Ardiansyah cemas. "Tadi Bunda dengar dari YouTube, mau ada demonstrasi di dekat Senayan. Pasti kisruh, Ardi."

"Hahaha..." Ardiansyah tertawa pelan. "Bunda tenang aja. Aku cuma sekitaran SCBD aja nariknya. Kalau nanti mulai rusuh, aku janji pasti ngindar. Aku bukan Ardi yang dulu Bunda kenal, yang dulunya suka main Mobile Legends sampai tengah malam. Aku juga udah mulai kurangin ikut tawuran sekolah."

Ibunya menarik napas agak panjang. "Ya sudah... Bunda percaya sama Ardi. Tapi, tetap hati-hati, yah, Ardi."

Kali ini Ardi hanya mengangguk, memasang helm dan merapikan jaket hijau kebanggaannya. Pelan-pelan ia mengeluarkan skuter dari garasi kecilnya. Begitu ia mengegas motornya, ada dadah-dadah cukup manis dari ibu kandungnya tersebut.

*****

Azan Maghrib sudah terdengar. Ibu berkerudung itu pun sudah menunaikan ibadah. Suaminya baru saja menutup warung. Tadinya berniat terus buka hingga pukul 22.00. Namun, ada desas-desus terdengar, mau ada demonstrasi yang cukup parah yang menerpa Jakarta dan kota-kota satelit di sekitarnya. Ayahnya Ardian takut rusuh, makanya tutup lebih awal. Baru jam 4 sore, sudah memilih untuk tutup.

"Pak, Pak..." seru ibu berkerudung tersebut.

Ia berlari-lari ke arah suaminya yang baru saja mandi, sambil memegang ponsel. Ia perlihatkan video Tiktok yang dibagikan ulang oleh teman sepengajiannya tersebut.

"Kenapa, Bu?"

Ia cemas, menangis, dan geragapan menjawab, "A-ardi, Pak..."

Tampak di video sebuah kejadian cukup horor. Seorang pemuda mirip Ardiansyah, tubuhnya menerpa kendaraan taktis Brimob, dan...

Catatan Kaki:

Fiksimini ini didedikasikan untuk Affan Kurniawan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)