Masukan nama pengguna
Aku memang tak terlalu pintar. Biarkan orang lain saja yang menganalisis asal muasal konflik di sana. Dikatakan bodoh, tak apa. Menjadi bodoh itu bukanlah sebuah aksi kriminal. Thomas Alva Edison saja sempat dianggap mental terbelakang. Pada akhirnya, ia disebut sebagai "The Wizard of Menlo Park".
Jujur saja aku berkata ke dunia ini. Terkhusus kepada masyarakat yang tengah berkonflik di sana. Aku pun sama seperti yang lainnya. Aku ingin mereka berdamai. Toh, perdamaian itu lebih indah daripada perang. Perang-perangannya di ranah daring saja. Itu banyak permainan bagus. Ada Mobile Legends, Free Fire, PUBG, atau League of Legends. Tinggal pilih mau main yang mana.
Tak sekadar perdamaian untuk Israel dan Palestina. Aku menginginkan dunia ini selalu berdamai. Masih sakit hatiku saat Rusia terus menerus membombardir Ukraina. Sedih hati ini. Air mata berurai-urai.
Lihat kondisi di dekat Laut Mediterania, sakit dada ini. Kapan mereka berhenti berseteru?
Doaku untuk konflik di sana adalah agar tercipta perdamaian. Terwujudlah satu solusi untuk Israel maupun Palestina. Tidak ada lagi bangunan yang porak-poranda. Segeralah ada gencatan senjata antara militer Israel atau Hamas.
Oh, Israel dan Palestina. Yuk, berdamai, yuk. Damai itu indah sekali, Kawan. Cobalah untuk menghilangkan kemelut di antara kalian.
Namun, apakah itu bisa terlaksana? Atau, itukah hanya angan-angan semu aku?