Flash
Disukai
1
Dilihat
15,384
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Drama

Rintikan hujan dari langit hitam.

Deru mesin mobil.

Alunan musik jazz favoritmu di radio.

Beserta detak lampu sein yang hanya sesekali.

Suara-suara itu berpadu dalam pendengaranku di tengah gelapnya lelap.

Kulitku terus disapa hembusan dingin AC mobil.

Hidungku sendiri begitu menikmati aroma apel, pengharum mobil kesukaanmu.

“Sudah sampai rumahmu,” tutur suara rendahmu yang begitu tenang membuat jemariku bergerak sesaat.

Aku ….

Selalu ….

Suka ….

Suaramu ….

“Jangan ngambek lagi, ya, Cantik,” ucapmu. Dilajutkan dengan bunyi tarikan rem tangan. Roda mobil tak lagi berputar. Tak berapa lama, kecupan hangat mendarat di keningku.

Aku ….

Tak ada ….

Pilihan lain ….

Kubuka kedua mataku dan perlahan memandangmu yang masih duduk di kursi kemudi, “Siapa yang ngambek?”

“Maaf, atas segala kekurangan,” senyummu diikuti tatapan sayumu. Sesungguhnya sungguh memikat. Namun, aku lebih memilih untuk tak memperhatikan.

Lelah melewati gamang, kau membuka pintu mobil dan menurunkan diri. Tak ada susulan suara apa-apa lagi selain derap langkahmu yang semakin menjauh dan bunyi pintu pagar yang ditutup penjaga rumah.

Hanya itu yang kuingat dari tengah malam itu.

Tengah malam terakhir aku melihatmu.

Tengah malam terakhir kau melihatku.

Pada akhirnya, kami berdua sama-sama menyerah. 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)