Flash
Disukai
0
Dilihat
6,290
Menggenggam Matahari
Religi

"Mimpiku adalah ...

Menggenggam matahari saat dia hendak terbenam.

Bukan karena aku menantinya melemah,

tetapi aku ingin memberinya semangat

untuk terus bersinar,

karena aku pun merasa semangat

berkat sinarnya yang terasa begitu

menggenggam jiwaku."

Setiap kali hidupku melemah seperti ini, konon sinar matahari adalah obat mujarab yang dapat menyembuhkan.

Sinarnya dapat menghalau kegelapan hati yang mendatangkan kebingungan, kegamangan, dan ketidaktahuan.

Langsung saja kudaki bukit tertinggi, sendirian, dan ingin kucuri diam-diam sinaran itu.

Lalu kugenggam panas-panas tanpa ada yang tahu.

Bolehkah aku sekali-sekali serakah dengan menguasainya seorang?

"Wahai Matahari! Bolehkah aku menyerap pancaran sinarmu ke dalam gelap kehidupan yang sedang kujalani ini?" Entah aku ini terhitung dalam berapa miliar insan ciptaan Tuhan yang memelas kepada sang surya.

Akan tetapi, pusat tata surya itu tak bergeming. Dia diperintahkan Sang Pencipta untuk menyinari alam semesta, bukan jalan hidup manusia. Lagipula, manusia punya akal pikiran yang membuka jalan dan iman yang meluruskan jalan. Seharusnya, semua itu sudah menjadi modal yang cukup.

"Baiklah kalau kau tak ingin memberikan sinarmu. Namun, apakah boleh jika aku hanya ingin merasakan kehangatanmu? Apalagi, sesungguhnya hangatmu itu adalah obat yang mujarab," pintaku.

Awan kelabu sekejap menutupi sinar mentari. Petir menyambar. Hujan turun rintik-rintik. Angin menggulung dedaunan yang tadinya berserakan di atas daratan.

"Matahari! Matahari! Di mana kau?" Aku berteriak, bercampur ling-lung. Tubuhku menggigil. Raga ini sontak rindu dengan terik itu.

Sayangnya kupanggil berkali-kali, matahari tak menjawab. Hujan lebat begini, matahari lebih memilih bersembunyi.

Rupanya, matahari memang tak selalu ada.

Tak boleh juga terlalu mengandalkannya.

Dari sini, aku menarik kesimpulan seperti itu.

Ada yang kubutuhkan melebihi sinar matahari, yaitu keteguhan diri dan panjatan doa kepadaNya terhadap kondisi apapun.

Salah satu isinya adalah ....

Agar suatu hari nanti, matahari dapat kembali lagi.

Menyinari semesta.

Bukan aku seorang.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)