Masukan nama pengguna
Pertahankan seseorang yang membuatmu tertawa lepas, karena membuat raga segar dan batin sehat!
Mungkin seperti mangga yang sedang kau nikmati. Sampai-sampai, dia memandangimu terus. Tak hanya menjagamu dalam siap, tetapi dia juga menantimu memberikan sesuap.
"Apakah cinta semudah itu?" tanyaku sehabis menelan sesuap Sago Mango buatanku sendiri. Siang ini, aku menikmati dessert segar ini di perkebunan mangga belakang rumah milik keluarga besarku.
"Kalau sudah mendapatkan yang mudah, mengapa menantang takdir untuk mendapatkan yang sulit?" Di sampingku, laki-laki ber-sunglasses hitam yang kucintai mengerutkan dahi. Di belakangnya, pohon mangga berbuah banyak menarik perhatianku. Ditambah pandaran sinar mentari yang hangat, dia tampak sempurna di mataku.
Hmm.... mungkin lebih tepatnya, mendekati sempurna. Bukankah di dunia ini tak ada manusia sempurna?
"Apakah di dunia ini hanya aku satu-satunya wanita yang kau perlakukan spesial seperti ini?" tanyaku yang kutahu bukanlah pertanyaan baik untuknya.
"Kenapa kamu selalu menanyakan hal seperti itu?" tanyanya balik.
"Berikan aku kata-kata, agar aku tak menanyakan hal ini lagi padamu."
Laki-laki itu menggelengkan kepala, "Aku tak akan memberikan kata-kata, tetapi action."
Wajahku sepertinya memerah. Otakku memutar berbagai memori silam jika laki-laki ini memang lebih banyak perlakuan yang dilakukan daripada umbaran kata-kata kepadaku. Contohnya saja semangkok Sago Mango yang ada di hadapanku. Dia tak hanya memberikannya untukku, tetapi juga membuatkannya. Bahkan, dia sendiri yang memetik beberapa buah mangga segar dari perkebunan keluargaku ini untuk dibuatkan dessert.
"Kamu ingin mencicipi Sago Mangonya?" tanyaku pada laki-laki pujaanku ini, "Kuperhatikan daritadi kau memandanginya."
"Boleh," angguknya dengan malu-malu.
"Buka mulutmu," agar lebih romantis, mungkin lebih baik aku menyuapinya.
"Terima kasih," satu suapan berhasil masuk ke mulutnya. Memang dialah membuat Sago Mango ini dapat kunikmati di hadapanku, tetapi aku sadar jika aku tak dapat menghabiskannya sendiri. Aku lebih senang menghabiskannya berdua.