Masukan nama pengguna
Jangan marah jika aku tak mencarimu dan aku pun sangat maklum jika kau tak mencariku di jembatan ini!
Memikirkan diri sendiri saja sudah was-was.
Semoga kita bukan termasuk makhluk yang terjatuh dari jembatan ini dan semoga kita dapat bertemu di ujung sana!
***
Sewaktu kukecil, imajinasiku melayang-layang tak karuan ketika guru agama sekolahku menerangkan tentang jembatan Shiratal Mustaqim di depan kelas. Katanya menurut Al-Quran, jembatan itu setipis rambut dan setajam pedang. Di bawahnya, lautan api mendidih siap menampung mereka yang terjatuh. Maka tak heran jika teriakan demi teriakan mendarat di pendengaran saat kita mencoba melaluinya.
Lalu, sekarang, sebagai manusia biasa, aku menyadari bahwa kau maupun aku tak menjanjikan apa-apa terhadap apa yang sudah kita bangun di kehidupan dunia silam. Kau dan aku sama-sama hanya makhluk ciptaanNya yang punya kekurangan dan hanya bisa berencana.
Sebagai pasangan, aku mencoba melengkapimu dan kau mencoba melengkapiku. Namun, dalam keadaan berdua pun, aku sadar jika kita pun belum lengkap. Maka dari itu, masih banyak hal yang harus dipelajari.
Semoga pilihanmu atasku dan pilihanku atasmu tak pernah salah. Aku dan kau sama-sama membantu untuk menuju jalan lurus milikNya. Sambil saling mengingatkan, tentu kita berdua tahu bahwa pada akhirnya, tetap dilalui seorang diri. Aku bertanggung jawab atas apa yang kulakukan. Demikian juga kau.