Masukan nama pengguna
"Lady Gaga, penyanyi terkenal itu, sering berpenampilan seronok, dan menggoda syahwat para lelaki", demikian kata Mama suatu hari. Dan aku pun mengamini kata-kata Mama itu. Lelaki mana yang tak tergoda dengan kemolekan tubuhnya, yang sering diumbar di televisi. Cuma laki-laki homo yang tak doyan dengan tubuhnya.
Aku yakin, banyak lelaki yang mengidamkan Lady Gaga. Para pemerkosa pun demikian, banyak yang ingin menikmati tubuhnya. Andai suatu saat Lady Gaga masuk headline news gara-gara diperkosa ala Sum Kuning, berita itu tak bakal mengherankanku.
Salah dia, kenapa suka tampil seronok. Salah dia, kenapa suka pakai beha dan kolor doang. Salah dia, kenapa membangkitkan kejantanan para pemerkosa itu. Tapi, tak salah dia kalau aku juga suka.
Seperti biasa, di saluran Youtube, hunting klipnya Lady Gaga sudah menjadi kebiasaanku. Stalking akun-akun berbau Lady Gaga suka kulakukan di semua sosial media, sampai kuhapal apa yang disuka dan tidak disuka Lady Gaga.
Kalau sudah begitu, ujung-ujungnya, pikiran kotorku mulai menyergap, setan pun mulai menjajal dan merasuki pikiranku. Banyak khayalan jorok seperti di film biru menguasai otakku. Apalagi kalau melihat goyangan sensual Lady Gaga di "Alejandro" dan "Telephone". Lirikan binalnya seperti mengajakku bercinta.
"Oh Lady Gaga, I want to making love with you", teriak batinku.
Suatu malam kulihat Lady Gaga keluar dari sebuah cafe. Cafe itu cukup terkenal di kotaku. Hampir tak bisa dipercaya, Lady Gaga berkeliaran malam-malam di kotaku. Tapi, dia tak didampingi pengawal-pengawalnya. Betapa nekad dia. Mana bodyguard-nya, yang tinggi, besar, yang biasa mengikuti ke mana pun dia pergi.
Aku lihat Lady Gaga terhuyung-huyung, seperti sedang mabuk. "Apakah dia disodorin bir cap Kambing oleh pelayan cafe?", tanyaku dalam hati.
"Ah, mana ada bir cap Kambing di cafe elit itu", jawabku lagi.
Aku pun langsung membuntutinya hingga tiba di suatu persimpangan yang gelap dan banyak pohon. Penerangan di jalan itu tidak ada, hanya terang bulan yang memberi cahaya sedikit. Cahaya bulan itu cukup membantu untuk melihat Lady Gaga dari kejauhan.
Setan di otakku mulai berkecamuk, detik demi detik aku mulai mendekat. Pikiran kacau dan gila pun mulai merasukiku. Niat yang selama ini terpendam mulai bangun lagi, "I want to rape Lady Gaga".
Syahwatku pun tak terbendung. Aku ingin menumpahkannya mumpung dia ada di depan mataku. Kapan lagi punya kesempatan, mumpung dia masih ada di kotaku. Kapan lagi mimpi jorokku menjadi nyata, mumpung dia belum terbang ke negerinya. Tak ada salahnya kan mencoba. Batin setanku berperang.
Secepat kilat, aku dekap dia, kupegangi tangannya, dan membawanya ke balik pepohonan. Dalam mabuknya, dia meronta sambil berteriak. Aku tutupi mulutnya dengan satu tanganku, satu tangan lagi aku pakai buat memukul kepalanya hingga pingsan.
Nah, Lady Gaga pingsan, tak sadarkan diri, ini kesempatanku. Niatku yang bejat tunai sudah, bebas kusalurkan tanpa halangan. Inci demi inci tubuhnya bebas kujelajahi, termasuk dua susu yang suka dipamerkannya di "Poker Face".
At last, Lady Gaga ada di dekapanku. Akhirnya, Lady Gaga ada di pelukanku. Aksi bejatku selesai. Tak ada saksi, hanya pohon dan setan yang membisu melihat aksiku. Kulihat Lady Gaga tak bergerak. Kudekatkan kupingku di dadanya yang telanjang. Tak ada detak jantung, degupnya pun tidak. Ah kacau, kupikir dia pasti pingsan, atau sedang bermimpi bertemu dengan pangerannya. Aku bergegas meninggalkan tempat itu sebelum pagi menjelang.
Sampai di rumah, di kamarku yang lengang, seluruh tubuhku kucuci, kumandikan. Untung Papa dan Mama sudah terlelap. Mereka terbiasa dengan kelakuanku yang suka pulang hingga larut, yang penting aku senang dan bahagia. Pintu samping mereka biarkan tak terkunci, biarku bisa masuk andai mereka terpulas. Selesai bersih-bersih, aku langsung menjatuhkan tubuhku di kasur yang empuk.
Esok paginya, dengan setengah mengantuk, kuraih remote TV. Di "Liputan 6", pembaca berita mengatakan, "Seorang gadis 17 tahun ditemukan tewas tanpa busana. Hasil olah TKP menunjukkan gadis itu diperkosa. Gaun ala Lady Gaga ditemukan tak jauh dari tubuhnya. Belum diketahui siapa pelakunya. Dari seorang saksi mata, sang gadis terlihat bersama seorang remaja berusia 15 tahun".
Remote TV tetap kugenggam dan segera kupindahkan channel-nya. Di MTV, Lady Gaga tersenyum dan mengerlingku dengan genit. "Tease me, hold me tight, and rape me Babe ....", katanya menggoda.
*****