Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
10,425
Diajar Fajar
Drama

Fajar menyingsing...

Menyiratkan senyumku dan senyummu

saat pertama kali kita bertemu di hari lalu.

Ternyata masih terbingkai jelas di ingatan.

Di tempat yang sama,

di bandara yang menjadi tempat pertama kita berjumpa,

dua kakiku berdiri di titik yang sama

kala menunggumu ketika itu.

Siapa sangka, sejak saat itu,

rupanya kisah bergulir panjang.

Bergulir sampai alurnya tak bertepi.

Aku tak ingin berpikir banyak.

Di hadapan fajar yang menganalogikan hari baru,

aku mengungkapkan bahwa aku bahagia mengenangmu.

Memang sengaja datang pagi buta begini

untuk meraih memorinya.

"Di mana? Kita di depan tempat check in,"

pesan dari salah satu rekanku masuk ke ponsel.

Rupanya mereka datang pagi buta begini juga.

Awalnya sempat membuatku menghela napas karena mengakhiri lamunanku.

Namun, Tuhan Maha Baik.

Aku jadi tak berlarut.

Mungkin fajar mengadu padaNya.

(Bandara Soetta, 14062024, 0530WIB

Silvarani

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)