Masukan nama pengguna
Alkisah di zaman dahulu kala, di sebuah desa pengrajin kayu bernama Desa Naga Kayu, akan diadakan pembangunan dan peresmian kuil kayu menyambut Tahun Naga Kayu.
Semua warga pengrajin kayu berlomba-lomba memberikan kontribusi terbanyak untuk kuil tersebut.
Namun pertanyaannya sekarang, semua warga pengrajin kayu berlomba-lomba berkontribusi untuk apa?
Untuk kuil Desa Naga Kayu?
Atau untuk
......
Kemasyuran nama mereka sendiri sebagai pengrajin?
Karena niat seorang pengrajin dalam membuat karyanya, pasti berpengaruh terhadap energi dan aura yang terpancar dari karya buatan mereka sendiri.
Hingga suatu saat, belum saja kuil kayu itu jadi, potongan-potongan kayu yang sudah ditebang tersedot angin tornado yang membentuk seekor Naga Kayu Cokelat.
Lalu, energi angkuh akan eksistensi seorang pengrajin yang terkandung dalam potongan-potongan kayu selama proses pembuatan, seolah mempengaruhi emosi Sang Naga Kayu Cokelat itu sendiri.
Sampai Sang Naga mulai memporak-porandakkan desa.
Sebagai pengrajin kayu yang karyanya tak dirusak oleh Naga Kayu Cokelat karena ketulusannya dalam berkontribusi, Chun Mu diminta untuk bernegosiasi dengan Naga Kayu Cokelat.
Bersambung