Masukan nama pengguna
Cintailah seseorang dikarenakan bagaimana orang itu sendiri.
Bukan karena pengharapan yang dikerangkakan oleh pikiran kita dalam imaji.
Dia sama sepertimu, makhluk tak sempurna terbungkus diri.
Tunggu!
Aku tak hanya membicarakan hubungan antara Kaum Adam dan Kaum Hawa, tetapi juga pertemanan, persaudaraan, kekeluargaan, bahkan hubungan antara dua insan yang tadinya berada dalam satu raga.
Habitatnya bernama rahim.
Atau hubungan satu nama belakang antara kepala keluarga dan buah hati.
Aku menuliskan ini bukan berarti sudah ahli betul mengekspresikan cinta.
Hanya saja, aku belajar bahwa pada hakikatnya, aku tak cukup angkuh untuk mengendalikan semua. Hati dan pikiran yang jelas-jelas berada dalam ragaku saja terkadang tak dapat kukendalikan.
Apalagi hati dan pikiran insan lain.
Hah! Menulis apa aku ini?
Ya, mungkin tak jelas atau meracau.
Aku sendiri sudah membebaskan berbagai rasio dan opini, sebagaimana aku membebaskan jemari untuk menuliskan rentetan kata ini.