Flash
Disukai
0
Dilihat
6,245
KUMPULAN FLASH FICTION
Aksi

Kumpulan Flash Fiction Karya Citra Rahayu Bening

UJIAN AKHIR

Dania mematutkan diri di depan cermin, terlihat tubuhnya agak berisi, dadanya makin menonjol. Meski sedikit cemas dengan perubahan fisiknya, ia berusaha tenang. Ia harus ikut ujian praktek olahraga.

Ia berusaha terlihat biasa di depan teman-teman dan guru. Tiba gilirannya berlari, ia mengambil posisi start kemudian berlari sekuat tenaga. Sampai ke garis finish, ia tumbang. Semua orang terpekik melihat darah mengalir dari bagian bawah tubuh.

Ketika sadar, ia telah terbaring di rumah sakit. Ibu dan ayah berdiri di sisinya serta teman sekelas memandang dengan tatapan sedih. Seorang dokter datang lalu berkata kepada kedua orang tuanya.

"Bapak, Ibu, tolong diikhlaskan, agar Dania tenang di alam sana."

     ***** 

 KILAT

Pelajaran sains pertama yang kudapatkan dari Ibu adalah kilatan cahaya membelah langit yang kelabu, bernyala terang seperti cambuk api. Suaranya menggelegar memekakkan telinga. 

“ Kilat cahaya itu lebih dahsyat dari blitz kamera Ayah,” jelas Ibu dan aku mendengar dengan saksama.

Jadi teringat saat hujan seperti ini, biasanya kami sekeluarga berkumpul di ruang tengah. Namun, akhir-akhir ini Ayah telah melupakan, sejak banyak artis pendatang baru. Ayah tiba hampir pagi, terlihat wajahnya kusut denga berjalan sempoyongan.

“Dari mana saja?” Ibu bertanya dan akhirnya berbuntut panjang.

‘Praak!’

'Njledeerr!' 

Benar kata ibu, suara itu menggelegar di telinga. Aku melihat kilat cahaya dari mata ayah. Ada memar di pipi, isak tangis Ibu dan daun pintu yang copot.

      🍁🍁🍁🍁

KERACUNAN

Matahari saat siang hari sangat terik hingga kepala pening dibuatnya. Aku dan Kakak sering kali sepulang kerja selalu mampir ke penjual es. Tiada hari tanpa minum es bagi kami karena saking panas udaranya. Tiap hari pula membawa pulang es untuk Ibu dan Bapak kecuali kemarin. Hari ini Kakak mengeluh sakit perut dan mual. Beberapa kali kulihat ke kamar mandi muntah-muntah. Akhirnya Ibu bertanya dan kujawab dengan jujur. 

"Ibu khawatir kakakmu keracunan es. Kamu merasa mual juga, gak?"

"Gaklah, Bu! Kakak itu masuk angin. Tiap kali minum es pasti hidupin kipas angin."

"Di mana?"

"Di kamar mas penjual es."

Seketika Kakak keluar dari toilet sambil melotot.

         🍀🍀🍀🍀

PERJALANAN

Malam ini sepulang dari luar kota, hujan sangat lebat. Ada janji dengan seseorang jadi terpaksa pulang meski keadaan tak memungkinkan. Seorang perempuan pulang ke rumah yang berjarak tempuh 91 km dengan menyetir mobil sendiri dan kali ini untuk pertama kalinya. 

Perjalananku hampir sampai ketika tiba-tiba mobil berasa melayang dan kemudian parkir tanpa mengerem. Pasti sudah sampai rumah nih, pikirku. Tiba-tiba tampak kerumunan orang sedang sibuk melihat sesuatu di dasar jurang. Aku jadi penasaran ikut berdesak-desakan dan bertanya pada seseorang.

"Ada apa, Pak?"

"Mobil jatuh, Neng. Perempuan lagi yang nyetir."

"Boleh pinjam senternya, Pak?" 

Bapak itu pun mengulurkan senternya. Aku mulai mengamati dengan seksama. Itu kan, mobilku!

         ✨  ✨✨

AH, SIAL!

Aku berjalan sendiri melewati jalan sepi membuat bulu kuduk berdiri. Beruntungnya aku tampak seorang tukang ojek di perempatan jalan. Ia melihat kedatanganku, seketika tersenyum.

"Ke Puri Matahari Indah, Bang!" Abang ojek mengangguk, aku segera naik ke jok belakang.

Motor melaju kencang melewati jalan raya tapi jalan lurus yang diambil bukan belok kanan ke arah rumahku. Sementara angin malam semakin kencang bertiup membuat gaun putih bagian bawah berkibar-kibar hingga beberapa kali aku membenahi posisi duduk.

"Kita berhenti sebentar, Neng. Saya capek," ucapnya sembari tersenyum genit tak disangka tangannya menyingkap ujung gaunku.

Aku kaget bukan main, seketika gigi taring keluar dengan sekali gigitan, ia pun terkapar.

🌵🌵🌵🌵

Flash Fiction adalah karya fiksi yang di dalamnya terdapat plot twist. Jenis tulisan ini berbentuk prosa super pendek dengan panjang kurang dari 1000 kata. Namun, secara umum tulisan flash fiction tidak lebih dari 500 kata. Karena apabila lebih dari 500 kata, kemungkinan untuk loss focus (kehilangan fokus pada inti cerita) semakin besar. Bahkan, seringkali dalam even diwajibkan antara 100 -300 kata saja.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)