Masukan nama pengguna
Malam minggu, malam yang sangat dinatikan bagi para pemuda dan pemudi. Tapi, tidak untuk para jomlo yang terus berharap seperti kodok, mengharap hujan deras.
Krok, krok, krok.....
Suara kodok membantu inginku agar hujan. Garing!
Tik, tik, tik....
Tanpa sadar yang diharapkan terkabul, tiba-tiba saja rintik air turun. Walaupun gak eres-deres amat, tetep aja namanya hujan 'kan?
Aku tempelkan bokong di kursi sebelah pintu masuk, sambil menikmati hujan, sendirian. Solo player.
Lagi asyik berselancar di dunia maya, focusnya yang bener-bener di hape doang. Angin berhembus, efek hujan gak aku peduliin, tetep focus pada layar ponsel.
Hup....
Aura panas yang gak biasa mengeliling membuat focusku pada benda persegi empat terputus, diam.
Lalu, bulu-bulu diseluruh tubuh berdiri dengan sendirinya. Apalagi bulu ketekku, yang kriting jadi kayak di rebonding. Perasaan mulai porno. Ehk, parno maksudnya, tapi tubuh masih tetap saja diam, hanya sepasang netra memperhatikan sekeliling. Biar misterius.
Angin berhembus lagi, tapi kenapa tidak ada hawa dingin menghampiriku? Justru aku merasakan semakin panas, disekeliling.
Bulu kuduk kembali meremang, diam, berdiri, berkata, "Aku tau ini malam minggu, kamu pasti galau ngga ada yang ngapelin, karena itu kamu mau ngapelin aku, ya. Karena kita sama-sama jomblo. Tapi gausah gitu, njiirrr!" teriakku, sambil lari masuk kamar, kunci pintu, ngumpet di balik selimut.