Flash
Disukai
1
Dilihat
4,424
Brandal yang tersakiti
Komedi

Suatu hari yang sial sekali bagi seorang pemuda, yang kulitnya terbakar terik panas matahari. Dia berada di tengah-tengah ramai masyarakat yang berkerumun, di persimpangan jalan.

Dia seorang anak muda tanggung, tangan terbelenggu dengan baju kotor setelah bergulingan di tanah. Karena terlibat dalam perkelahian dengan beberapa penduduk di situ.

Pukulan dan tendangan diterimanya tanpa perlawanan.

Tenang.

Dia tidak tampak terlihat takut karena tak merasa bersalah bahkan tak merasakan nyeri kesakitan. Matanya saja tajam mencorong, mata harimau muda.

Hujatan dan cacian saling susul bertubi-tubi bersamaan sebanyak pukulan.

“Dasar Brandalan.”

“Sampah masyarakat. Brengsek!”

“Apa kau tidak bersekolah hah?”

“Siapa Bapakmu, bajingannn!”

Bibir pecah berdarah-darah. Tapi, dia berusaha tersenyum. “Memang aku berandalan. Benar. Bukan seperti kalian yang sangat mulia. Menilai orang lain sangat asing, bahkan rendah!”

Sebuah pukulan tinju mampir lagi di wajahnya. Tidak dirasakan!

“Memang aku Bajingan kecil, tapi tidak seperti kalian yang berani keroyokan bahkan menghibahkan aku dengan membuat asumsi pribadi untuk menghasut semua penduduk desa. Dasar kalian hanya menjadi pengganggu jalan hidupku. Aku tahu pendatang, tapi jangan terlalu diasingkan, ini membuatku semakin canggung.”

Semua orang yang ada terdiam.

“Asal kalian tahu, dan ingat! Bukan aku yang nyolong sempak kakek Warsito itu?!” jelasnya tegas.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)