Masukan nama pengguna
Kemarin menjadi hari di mana kamu masuk ke dalam mimpiku. Mungkin saking lamanya tidak bertemu, kamu hanya hadir dalam bentuk pesan teks. Anehnya, meski tidak dalam wujud aslimu, aku mengingatnya bahkan setelah dua hari. Penggalan teks darimu di mimpi itu sangat berkesan.
"Kalau aku suka sama kamu gimana?"
Itu isi pesan yang ada di dalam mimpiku. Hanya itu yang aku ingat. Sampai sekarang, aku tidak ingat balasanku dalam mimpi.
Semakin aku bingung memikirkan itu, semakin aku sadar bahwa pesan itu bukan berarti apa-apa. Kata orang, mimpi hanya bunga tidur yang akan menghiburmu ketika kamu tidak mendapatkannya di dunia nyata. Apakah itu benar?
Jawabannya kudapatkan hari ini. Belakangan kita dekat karena aku baru saja patah hati dan kamu menjelma menjadi seseorang yang cukup menghibur. Kemudian kita sering berbalas pesan, pun dengan hari ini. Dan hari ini, hati yang baru saja patah, kembali dipatahkan olehmu.
"Aku nggak suka kamunya, bukan pertanyaanmu," begitu isi pesanmu ketika kita sedang berbicara tentang betapa aku yang banyak tanya.
Kemudian kembali patah. Iya, nyatanya aku berharap bahwa mimpi itu terjadi di dunia nyata. Namun, nyatanya, mimpi itu benar-benar bunga tidur. Ketika aku tidak bisa disukai olehmu di dunia nyata, dunia mimpiku mewujudkannya. Hanya untuk menghiburku.
Menghiburku? Kenapa rasanya semakin sesak? Rasanya sekarang mimpi itu tidak pantas disebut sebagai penghibur, dia memberi harapan. Membuat egoku semakin tinggi, lalu dipatahkan oleh dunia nyata.
Hati yang baru saja patah, lalu dipatahkan kembali. Entah seperti apa bentuknya sekarang.