Flash
Disukai
1
Dilihat
16,450
Cewek Gemas
Drama

I know the little things about her. Contohnya adalah namanya. Miami. Pada pertemuan pertama kami, dia dengan bersemangat bercerita tentang asal namanya. M nya diambil dari Mary, nama ibunya, I pada namanya adalah Ivan, nama ayahnya, A untuk golongan darah, dan Mi dari tangga nada ketiga, karena dia adalah anak ketiga. Lucu. Dia sangat bersemangat bercerita bahwa namanya unik. 

Miami memang lucu. Dia dan cerita-cerita unik tentang keluarganya mampu menghiburku. Positive vibe. Bahkan, ketika dia sedang kesal atau marah pun masih sangat menggemaskan di mataku. Dia bertingkah seperti anak kecil yang ekspresif dan jarang kehilangan energi. Apapun yang dia lakukan seperti bisa mewarnai hariku, membuatku tersenyum, membuatku semakin merasa beruntung menjadi kekasihnya.

“Kalau nama kamu gimana?” dia bertanya pada pertemuan pertama kami.

Aku mengangkat kedua bahu, “Nggak ada yang spesial. Kalau diceritain juga nggak seseru cerita kamu.”

Dia terkekeh, matanya yang menyipit ketika tertawa selalu menjadi pemandangan indah untukku. “Nggak boleh gitu. Orang tua kasih kita nama pasti punya doa tersendiri. Kayak namaku. Penuh makna.”

Aku tersenyum, “Nggak semua orang tua pengen mendedikasikan doa dalam nama anaknya. Mungkin orang tuaku punya doa terbaik, tapi kan nggak harus lewat nama juga,” jelasku.

Gadis itu menggangguk setuju.

Hari ini, dia menemuiku dengan wajah suram di salah satu kafe yang sudah kami sepakati. Dahinya mengernyit tidak suka, seolah sedang menghadapi masalah serius. 

“Kenapa?” tanyaku mencoba bersimpati.

Dia mendongakkan kepalaku, “Kamu benar,” katanya singkat.

Aku menaikkan kedua alis, “Tentang apa?”

“Nama. Nggak selamanya ada doa di sana,” lirihnya yang duduk di hadapanku.

Aku mengernyitkan dahi, “Kenapa?”

“Ternyata arti namaku bukan itu. Pagi ini aku bru tahu kalau nama Miami itu diambil dari tim basket Miami Heat yang menang. Ayahku menang judi waktu itu. Jadi namaku sebenarnya diambil dari sana,” terangnya sambil cemberut.

Aku melongo. Jadi yang menyebabkan dia cemberut dengan wajah menggemaskan itu adalah karena namanya? Aku tersenyum. Dia sangat menggemaskan.

“Terus, kamu marah sama ayahmu?”

Dia menganggukkan kepalanya, sedetik kemudian menggelengkannya, “Sedikit…, mungkin,” jawabnya. Labil.

Aku terkekeh, “Duh, gemes banget sih kamu,” ucapku jujur. Dia yang ngambek dan bertingkah seperti anak kecil ini sangat menggemaskan di mataku.

“Kenapa gemes?” tanyanya sambil menatapku.

“Suka-suka aku dong. Kamu kan memang gemesin.”

Dia mendengus, “Memangnya bayi.”

“Iya, kamu bayi,” ucapku menggodanya.

Dia memajukan bibirnya, “Bayi apaan?” tanyanya sarat akan nada kesal.

“Bayi gede. Bayinya aku,” kataku sambil memamerkan senyum terlebarku.

Perlahan bibirnya tertarik, membentuk lengkungan senyum. “Ehehe..,” katanya sambil terkekeh. Menggemaskan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)