Kata orang, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Contohnya saja Vidya. Gadis di bangku sebelah kita itu pincang, tetapi sangat pandai membuat puisi sampai mewakili sekolah dalam beberapa kompetisi. Hebat, bukan.

Namun, ini bukan tentang Vidya. Ini tentang kau, Rosita. Bagiku, kau tidak sama seperti manusia lain yang punya kelebihan dan kekurangan.

Kau adalah manusia yang hanya memiliki kelebihan. Aku tidak tahu dan tidak menemukan letak kekuranganmu.

Kau cerdas, cerdik, bijak, pandai, dan pintar. Kau baik hati, rendah hati, murah hati, dan murah senyum. Kau ramah, sopan, santun, dan setia. Kau cantik, tidak satu pun bagian tubuhmu cacat, dan kau tidak sombong, angkuh, atau tinggi hati.

Aku pikir, Tuhan telah menciptakan dirimu seolah-olah lupa meletakkan satu kekurangan sehingga kau sempurna, Rosita.

Bahkan, matahari iri kepadamu ketika masa depan yang cerah sudah tentu akan kau raih. Kekayaan, kedudukan, pangkat, dan gelar tinggi akan kau dapat esok.

Bulan juga mengeluh setiap kali melihatmu yang semakin dan semakin rupawan juga anggun.

Kau tidak punya kekurangan, Rosita. Karena itu, aku senang berteman denganmu, mengajakmu ke taman bersama atau berkemah. Aku ingin dekat dengan sosok yang menggentarkan hatiku.

Ah, Rosita! Bahkan, matahari sampai iri kepadamu dengan membakar tubuhmu berhari-hari setelah aku memasukkan beberapa tetes racun ke dalam botol air minummu. Bulan pun yang tersaingi dengan kecantikanmu pun seolah-olah mendukung; menyembunyikan tubuhmu dalam kegelapan malam sehingga beberapa ekor serigala memakan tubuh sempurnamu itu.

Rosita, kau tidak salah. Tidak pernah sedikitpun. Hanya saja, kau salah karena hadir di antara matahari dan bulan yang berkuasa di langit.

Tamat||

Wakai, 13 Juni 2024.