Masukan nama pengguna
Ia masih mengingat semuanya dengan jelas: Dru menghembuskan napas terakhirnya di kubangan itu, setelah puluhan peluru menembus tubuhnya. Kalau saja Dru tak memaksanya pergi, ia tentu akan bertahan di sana dan menuntut balas.
Malam itu bulan bersinar begitu terang. Persis seperti saat ini.
Tapi di mana kubangan itu sekarang? Di mana ia harus menziarahi Dru?
Ia berputar-putar, berlari kesana-kemari, mencari kubangan itu.
Dru, maafkan aku, setelah bertahun-tahun, aku baru bisa kembali ke sini, ke tempat terakhir kita bersama. Tapi, demi semesta raya, kenapa mereka berkembang biak begitu cepat dan merangsek ke hutan dan membangun rumah di atas kubangan itu?
Dru, maafkan aku...
***
"JADI, gajah betina itu mengamuk dan menghancurkan rumah-rumah penduduk?"
"Juga menginjak-injak beberapa orang sampai mati!"
"Apa yang ia cari hingga ke permukiman?"
"Entahlah, malam itu ia berputar-putar di halaman sebuah rumah, berlari kesana-kemari, lalu menubruk apa saja yang ada di depannya."
"Tapi hasil penjualan gadingnya akan disumbangkan ke keluarga korban."
"Syukurlah, setidaknya gajah gila itu tak akan mengganggu penduduk lagi." **