Masukan nama pengguna
ISYARAT CINTA
Cerpen Afri Meldam
ALAM telah mempertemukan kami pada ruang dan waktu yang sama: ia kulihat tengah berenang tak jauh dari kapalnya, melakukan gerakan-gerakan aneh di bawah air, lalu kembali ke permukaan dengan membawa beberapa cangkang kerang.
"Wah, dapat jenis karang apa lagi nih, Bos, hari ini?" Temannya akan selalu menyambutnya dengan pertanyaan yang sama.
"Bagus-bagus nih. Ntar gue pelajari dulu..." jawabnya sambil mengeringkan badan di geladak.
Keesokan harinya, ketika ia menikmati sarapan, ia terkejut melihat tumpukan cangkang kerang di lantai kapal. "Ini siapa yang dapat nih segini banyak?"
"Bukannya cuma Bos ya yang suka ngumpulin cangkang kerang di sini?"
Setelah hari itu, setiap pagi, ia akan selalu mendapati beberapa cangkang baru tergeletak di lantai kapal. Dan ia akan selalu semringah memunguti cangkang-cangkang itu.
"Pasti salah satu dari kalian mau ngerjain gue ya?"
"Eh, Bos. Coba lihat ke arah sana," temannya mengarahkan telunjuknya ke titik tempatku berada.
"Apa? Emang lu liat apa?" tanyanya heran.
"Coba Bos lihat sendiri." Temannya lalu menyerahkan teropong kepadanya.
"Dugong?"
"Iya. Sudah seminggu belakangan saya lihat dugong itu mengikuti kapal kita..."
"Ah yang bener aja lu!"
"Serius, Bos!"
"Jadi lu pengen bilang kalau cangkang-cangkang ini ditaruh oleh dugong itu?"
"Ya, siapa tahu?"
"Jangan gila lu!"
Aku hanya tersenyum dari kejauhan. Sepertinya aku harus mencari cara baru agar ia bisa menangkap isyarat cinta dariku. **