Masukan nama pengguna
SEJAK berupa benih, ia telah menyadari bahwa ia akan tumbuh menjadi sebatang pohon pemalu.
Bahkan ketika Pea menaburnya dulu, ia langsung salah tingkah; rasanya ia ingin tubuhnya menciut saja, lalu jatuh dari genggaman laki-laki itu dan segara menghilang di kedalaman tanah.
Dan begitu Pea menutupinya dengan tanah hitam gembur, ia sudah tahu apa yang akan ia lakukan: ia akan tumbuh menembus tanah, sehingga ia tak perlu lagi salah tingkah setiap kali melihat wajah Pea.
Begitulah. Seiring berlalunya waktu, ia menancapkan akarnya kuat-kuat, lalu memelintir batangnya sedemikian rupa hingga tumbuh ke bawah, ke kegelapan bawah tanah.
Hanya dengan demikian ia merasa bahagia, menjadi dirinya sendiri.
Kelak, ia akan membalas jasa Pea. Setidaknya jika suatu hari nanti Pea meninggal, ia akan menjulurkan cabang-cabang pohonnya hingga ke makam Pea. Tentu laki-laki itu akan senang mendapati buah segar selalu tersedia di lubang kuburnya. **