Flash
Disukai
3
Dilihat
10,832
Sang Mantan
Romantis

Pagi itu Maya harus memutar laju sepeda motornya kearah jalan yang tidak biasanya, karena jalan yang biasa dia lalui menuju ke kantornya sedang ditutup sementara karena ada perbaikan.

Setelah sekitar 5 menit waktu perjalanan, didepan matanya dia melihat sebuah pemandangan yang tidak biasa, terlihat jelas mantan pacarnya sewaktu SMP dulu (orang bilang sih, masih cinta monyet dimasa itu hehehe ) , Beno sedang berjalan menuju ke sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan, dengan di ikuti seorang wanita yang langsung membuka pintu mobil dan duduk disebelah kiri bangku supir, sekilas dia melihat tubuh atletis Beno yang tidak banyak berubah, namun dengan wajah yang sedikit lebih dewasa mungkin karena bertambahnya usia, jelas sudah 20 tahun mereka tidak bertemu, namun kenapa dihati Maya masih merasakan getar-getar seperti yang dia rasakan saat mereka dulu masih pacaran, tapi ditepisnya perasaan itu, sepertinya dia melihat Beno sudah bahagia dengan istrinya, tidak seperti dirinya yang sedang mengurus perceraian dengan suami yang sudah selingkuh darinya.

Ada sedikit penyesalan dihati Maya yang sampai saat ini dia tidak akan pernah lupakan, yaitu dia sempat memutuskan hubungannya dengan Beno yang sangat menyayanginya dulu, dan Maya tidak bisa melupakan wajah sedih Beno waktu itu , dan Maya berpikir mungkin sekarang dia kena karma disakiti oleh suaminya, karena dulu pernah menyakiti hati Beno, tapi ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur pikir Maya.

Hari kedua Maya tetap harus melewati depan rumah Beno, karena perbaikan jalan masih belum selesai untuk menuju ke tempat kerjanya, tapi pagi itu dia dikejutkan dengan seorang lelaki yang tiba-tiba saja menyebrang jalan dan hampir saja dia menabraknya, untung dengan sigap dia segera mengerem laju motornya, "ati-ati dong mas kalo nyebrang!!!" Teriakku sedikit membentak kearah lelaki itu. "Maya?" lelaki itu menoleh dan memanggil namaku sambil memandangi wajah dibalik helm dan masker yang menutupi sebagian wajahku, namun aku segera melajukan sepeda motorku dengan kencang, karena aku baru sadar ternyata lelaki yang hampir kutabrak tadi adalah Beno, "oh my god! sudah sekian lamanya, kenapa dia masih mengenali suaraku? hampir saja" teriakku dalam hati.

Hari ini aku harus tiba dikantor pagi-pagi, karena harus menyerahkan laporan bulanan ke Bos ku, sekalian meminta ijin beliau karna hari ini jadwal sidang perceraianku yang pertama. "Kamu jadi cerai May?" tanya Bos kepadaku didalam ruangannya. "Ya Bos, saya sudah lelah dengan semua kelakuannya" jawabku sambil menunduk. "Ya sudah kalau itu sudah menjadi keputusanmu, mudah-mudahan itu yang terbaik dan smoga dimudahkan urusannya" beliau melanjutkan perkataannya, dan diamini olehku, lalu aku meninggalkan ruangannya, dan bersiap-siap menuju ke pengadilan agama ( PA ) didaerah dekat tempat tinggalku.

Setibanya disana, aku mendapat antrian sidang no.3, aku duduk dibangku antrian sendirian dengan jantung yang sedikit berdebar, karena ini pengalaman pertamaku. Aku akan membawa kedua orangtuaku untuk sidang kedua nanti, jika dibutuhkan kehadirannya oleh Hakim sebagai saksi dalam masalah rumah tanggaku.

"May!" tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara lelaki yang memanggilku dan dia langsung duduk dikursi tunggu sebelah kananku. Aku menoleh kearahnya "Ya Tuhan...kenapa dia lagi?" tanyaku dalam hati, aku sudah memakai masker yang menutupi sebagian wajahku sampai ke hidung, tapi lelaki ini masih saja bisa mengenaliku.

"Sedang apa disini May?, Emang jodoh ga akan kemana yah, tadi pagi hampir gue ketabrak motor lo, untung gue masih inget suara Lo, pake kabur lagi, mau tabrak lari Lo? Hahaha" tanyanya bertubi-tubi dengan tubuh yang sedikit mendekat kearahku.

"Lah lo sendiri ngapain disini Ben?" tanyaku dengan gesture tubuh yang kubuat sesantai mungkin, walaupun kenyataannya hatiku berdebar parah saat itu. "Ngapain lagi disini Mayaaa...udah pasti nunggu sidang cerai lah" jawabnya dengan santai, sumpah nih orang beneran koplak bisa-bisanya sesantai itu menghadapi perceraian kataku dalam hati.

"Lo juga otw janda May?" lanjutnya sambil bercanda. Aku tidak menggubris kata-katanya, tapi langsung mengkonfirmasi dia "Lo serius cerai Ben? kemaren gue lewat liat lo sama istri mesra gitu naek ke dalem mobil". "Itukan yang orang-orang liat May, mereka mana tau ternyata gue sama istri suka berantem, apalagi akhir-akhir ini ribut besar karena dia ketahuan selingkuh dengan teman kantor gue sendiri" katanya dengan santai.

"Wait...lo ternyata masih perhatian ya sama gue? ciyeee...Mayaaa...lo masih suka sama gue? kuy lah!" lanjutnya. "Dasar peaaa..." kataku sambil geleng-geleng kepala, dan berlalu meninggalkan dia yang masih duduk di ruang tunggu dan tersenyum nakal kepadaku, karena no antrian ku sudah dipanggil oleh petugas PA.

Setahun kemudian...

Maya sedang rebahan didalam kamarnya dengan penerangan lampu yang sedikit redup, dia memandangi langit-langit kamarnya, dia menghela napasnya sambil mengucapkan syukur dalam hati kepada Tuhan karena permasalahan rumah tangganya dengan mantan suaminya sudah selesai, gugatan cerainya disetujui oleh hakim Pengadilan Agama. Sekarang dia bisa bernafas dengan lega, tidak ada lagi pertengkaran-pertengkaran antara dia dan mantan suaminya, dan Maya kembali tinggal bersama kedua orangtuanya setelah menyelesaikan semua harta gono gini dengan mantan suaminya.

Tiba-tiba HP yang terletak dimeja samping tempat tidurnya berbunyi, ternyata ada panggilan masuk dari Beno, "Halo sayang...besok jadi kan kita ketemu orangtua ku?", Maya membalikan badannya, mengambil HP dan menjawab singkat "Iya sayang...". Setelah menutup pembicaraan diHP nya, Maya kembali merebahkan tubuhnya sambil merentangkan kedua tangannya diatas kasur, dan memandangi langit-langit kamarnya lagi sambil tersenyum bahagia dengan HP yang dia letakan diatas tubuhnya.

Yah inilah yang namanya hidup, memang benar hidup itu adalah misteri. Banyak rahasia kehidupan yang kita tidak tahu, dan yang pasti Tuhan lah yang maha tahu akan segalanya dan yang mengatur semua kehidupan kita di dunia ini, kita sebagai manusia hanya bisa menjalankan kehidupan ini dengan baik dan sudah pasti harus menjalankan semua perintah Nya, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang ada didepan hidup kita selanjutnya.

Yang paling penting, sesulit apapun hidup kita, jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan, dalam menjalani kehidupan kita baik itu didalam suka maupun duka.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (8)