Flash
Disukai
3
Dilihat
7,038
Salome
Komedi

Kirana masuk kedalam rumahnya dengan membawa satu kantong plastik besar, yang berisi beberapa bungkus 'lonte' (lontong sate), pesanan teman kantornya.

"Mih, kok Papih ngga dibeliin 'lonte'? kalo Mamih beli kan Papih juga kepingin," kata Prasetyo, suami Kirana sambil cemberut seperti anak kecil.

"Ingat yah, Papih kan lagi diet, sarapan pagi salad aja, yang udah Mamih siapin, ini demi kesehatan Papih," kata Kirana mengingatkan suaminya yang sedang menjalankan diet 'Keto' (mengurangi asupan karbohidrat dalam tubuh).

"Sekali aja Mih, udah lama Papih ngga makan, nanti lontongnya 'salome' aja sama Mamih (satu lontong rame-rame)."

Kirana menarik napasnya pelan, sambil menganggukkan kepalanya, diiringin senyuman suaminya.

"Tapi besok ya, soalnya ini pesanan teman kantor Mamih semua Pih."

"Oh ya, takut nanti Mamih lupa, nanti dikantor Papih ingetin Mamih lagi ya, soalnya Mamih lembur hari ini dan pulang malam Pih," kata Kirana yang dibalas anggukan Prasetyo sambil tersenyum.

Kirana dan Prasetyo, sepasang suami istri yang sama-sama bekerja. Kirana bekerja di sebuah perusahaan forwarder, sedangkan Prasetyo seorang PNS disebuah perusahaan BUMN milik pemerintah.

---

Waktupun berlalu, Prasetyo yang sedang berada dikantornya, melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 3 sore. Dia hendak menelpon Kirana istrinya, untuk mengingatkan pesanan 'lonte'nya.

"Hallo Mih ... nanti jangan lupa ya, aku pesen 'lonte' (lontong sate) buat besok, tapi 'salome' aja Mih (satu lontong rame-rame), biar badan aku tetep ada tenaganya," kata Prasetyo sambil tersenyum manja, terdengar diujung telepon Kirana mengiyakan permintaannya.

Tanpa Prasetyo sadari, ketika ia menelepon istrinya, teman kantornya, Pak Budiman dan Bu Dewi yang hendak menghampirinya ingin mengajak ke ruang meeting bersama mendengar percakapannya ditelepon.

Mereka pun sempat menghentikan langkahnya, begitu mendengar kata 'lonte' dan 'salome'.

Memang dikantor mereka, Pak Budiman sangat terkenal dengan sebutan 'tukang gosip' (membicarakan orang lain), walaupun dia lelaki sejati, tapi sejatinya, dia sangat jeli dan teliti jika menyangkut perihal 'gosip-gosip miring' (omongan yang tidak baik), tentang orang-orang disekitar mereka.

"Bu Dewi dengar sendiri kan tadi? apa yang dibicarakan Pak Prasetyo ditelepon?" tanya Pak Budiman memancing dengan sebuah pertanyaan.

"Iya ya Pak, setahu saya Pak Prasetyo orang baik, dan taat beribadah, dia juga sangat setia kepada istrinya, kenapa tadi dia telepon 'Mamih' pesen 'lonte', minta 'salome' lagi, Astaghfirullahaladzim ... " sahut Bu Dewi, sambil mengelus dadanya.

"Bukan jaminan Bu, sekarang mah, lihat saja artis-artis, pamer kemesraan sama suami atau istrinya dimedsos, tapi besoknya pada nongol di PA," kata Pak Budiman menjelaskan dengan mimik wajah yang tidak berbentuk wajah lagi (kalian pasti tahulah ya bagaimana bentuknya hehehe).

Ya bisa kita bayangkan, bagaimana mimik wajah Pak Budiman ketika menggoreng gosip dengan sangat apiknya, gorengannya pun tidak kalah garing dengan koki terkenal saat ini.

Pak Budiman dan Bu Dewi langsung menuju ke ruang meeting yang sudah dihadiri oleh semua rekan-rekan kerja mereka yang lain, tanpa Prasetyo karena sedang menelpon istrinya.

Dan disini kita semua sudah pasti bisa membaca apa yang selanjutnya terjadi. Ya betul, satu ruangan meeting berubah menjadi 'ruangan gosip', mereka memanfaatkan waktu sambil menunggu Direktur mereka tiba untuk memulai meeting.

"Gaes, kalian sudah tahu apa belum?" Pak Budiman mengawali pergosipannya, semua tukang gosip dimuka bumipun pasti akan memulainya dengan kalimat seperti ini.

"Ternyata Pak Prasetyo, suka pesen 'lonte', dan suka 'salome' juga," kalo kalian ngga percaya, saksinya Bu Dewi, tadi kita berdua mendengar dengan jelas, ya kan Bu Dewi?" lanjut Pak Budiman, melancarkan aksi bergosipnya, dengan sangat meyakinkan.

Dibalas anggukan pelan Bu Dewi, yang sebenarnya masih ragu, takut mereka salah paham, karena merasa belum mengkonfirmasinya dengan Pak Prasetyo. Namun semua rekan-rekan kerja mereka terlanjur percaya, karena ada dua saksi, bukan hanya Pak Budiman saja si raja gosip, melainkan Bu Dewi, yang mereka ketahui tidak pernah bergosip sama sekali.

Banyak dari mereka yang nggelengkan kepala, karena tidak menyangka setelah mendengarkan gosip tentang Prasetyo, yang dibeberkan Pak Budiman secara gamblang, panjang kali lebar sama dengan luas (hehehe).

Tidak lama, Direktur merekapun tiba diruang meeting, diikuti Prasetyo yang berjalan dibelakangnya, diwaktu yang bersamaan, semua rekan-rekan Prasetyo pun duduk dengan rapi dibangku masing-masing (tentu dengan tatapan yang tak ramah, yang mereka tujukan hanya kepada Prasetyo).

---

Keesokan harinya.

"Mih, banyak amat 'lontenya'?" tanya Prasetyo, sambil melihat 3 kantong plastik besar dimeja.

"Sekalian buat teman kantor Papih, masa mau makan sendirian," sahut Kirana.

---

"Pagi semua kawan-kawanku tercinta ... ayo tebak Aku bawa apa nih buat sarapan? nih ada 'lonte' alias lontong sate yang enak gaes, pemberian Mamih eh istri tercinta Aku maksudnya hehehe," sapa Prasetyo ke teman-temannya sambil tersenyum lebar dengan membawa 3 kantong plastik 'lonte', yang disambut teman-temannya dengan mimik wajah keheranan.

Namun ternyata Prasetyo belum menyadari apa yang sudah terjadi dengan teman- teman sekantornya.

Dengan santainya dia menaruh sebungkus 'lonte' dimeja teman-temannya, yang masih terdiam mematung seperti patung lilin yang terdapat di Museum Madame Tussauds (sebuah museum lilin terkenal di London, Inggris, dengan cabang-cabang di beberapa kota besar di dunia).

"Pak Budiman 'salome' aja sama saya ya, alias satu lontong rame-rame kita Pak hehehe, masih diet keto juga kan Pak?" kata Prasetyo sambil menyerahkan lontong yang hanya separuh, yang separuhnya lagi dibawa kembali kemejanya untuk disantapnya bersama sate.

Saat itu, semua teman-teman kantor Prasetyo, Baik itu Pak Budiman dan Bu dewi, masih tatap-tatapan keheranan, mereka merasa bersalah sudah salah paham tentang, 'lonte' dan 'salome' yang dimaksud oleh Prasetyo.

Tapi tidak dengan Prasetyo, di meja kantornya, dia dengan cepat melahap semua satenya, walaupun harus 'salome' lontongnya dengan Pak Budiman.

Sekali lagi, dan terjadi lagi, bukan cuma salah paham karena 'lonte' saja, tapi 'salome' juga kawan-kawan hehehe.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (25)