Masukan nama pengguna
Halo. Namaku Ari, mereka sering memanggilku dengan sebutan Ari si-ma-tu-pang, alias siang malam tunggu panggilan. Karena Aku adalah seorang driver anjelo.
Ya, aku dengan setia menunggu panggilan dari para pelangganku, yang kebanyakan cantik-cantik semua, mereka selalu minta diantar ke diskotik atau bar, tempat karoke, bahkan hotel, pokoknya tempat-tempat seperti itu, kalian semua pasti sudah tahu.
Tapi itu dulu. Karena, Aku yang dulu bukanlah yang sekarang. Ok, sudah cukup basa basinya ya.
---
"Misi Bang, mau nanya nomer rumah 38B, cet pagernya warna emping, dimana yah?" tanya seorang pemuda kepada Abang penjual gerobak sayur.
"No 38B?" tanya Abang penjual, sambil memandangi kearah ibu-ibu gemes yang sedang memilih sayuran.
"Yee Abang, nomer rumah 38B, bukan ukuran BH," tanya pemuda itu dengan sewot sambil membuka helmnya, mungkin dia sudah lelah dan kepanasan, mencari kesana kemari, namun belum ketemu alamat yang dituju, sama lelahnya ketika dia belum menemukan kekasih hati yang cocok untuknya. Cuakkkks.
"Kalo ga salah, lu, Ari ya? driver anjelo, maaf yang dulu suka anter jemput lont*," tanya Abang sayuran, dengan volume nada agak kencang, dan mengalihkan perhatian ibu-ibu yang sedang konsentrasi mengukur mentimun yang akan dibelinya.
"Kalo ga salah sih, berarti bener bang," jawab Ari sambil bercanda.
"Baru keliatan, kemana aja lu?"
"Udah, basa basinya nanti aja bang kita ngobrol sambil nongkrong di pos ronda, soalnya saya juga sekarang sibuk kuliah sambil kerja sampingan, jadi jarang ngobrol digangan lagi.
"Trus, gimana alamat yang saya tanya tadi bang?" tanya Ari dengan sedikit ketus, karena kelelahan.
"Eh nanti dulu, gua masih penasaran sama lu, masih jadi driver anjelo beneran?" tanya Abang tukang sayuran lagi.
"Udah kagak Bang, sebentaran doang, tau sendiri emak saya ngajar ngaji bocah-bocah, masa anaknya kerja gituan."
"Oh trus sekarang kerja apaan lu, Ri?"
"Masih driver anjelo bang, tapi lont*nya beda sekarang mah."
"Beda apanya Ri? sekali lont* ya tetep aja lont*."
"Bang, kayaknya, itu diseberang, nomer rumahnya 38B kan?" Ari memastikan ke Abang sayuran, tanpa mengindahkan pertanyaannya.
"Iya, tapi kan cet pagernya item, bukan emping, yang emping temboknya."
"Kenapa ngga di WA saja mas?" tanya seorang ibu yang dari tadi memilih sayuran.
"Ngga aktif Bu, mungkin HP-nya lagi dicharge."
"Maaf Mas, tadi saya denger, masnya dulu pernah jadi driver anjelo yah?" tanya Ibu yang lain dengan tatapan yang tidak biasa, lumayan sebagai pembuka untuk bahan pergosipan pagi ini, jadi tidak perlu beli sarapan lagi, uangnya tetap utuh, bisa buat jajan seblak siang nanti.
"Iya, bener Bu."
"Tapi sekarang, anter jemput lont*nya beda Bu."
"Masih ngeles aja mas, bikin darah saya naek taksi aja, mahal tau bayar argonya," celetuk salah satu ibu-ibu, mungkin dia ada pengalaman buruk yang berhubungan dengan lont*.
"Hus, sudah-sudah, ayo belanja buruan, jangan berisik, " ucap Abang penjual.
"Sebenernya ... anjelonya sekarang beda, masih anter jemput lont*, tapi lontenya ...."
Belum selesai Ari menjelaskan, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri dan menyapanya.
"Mas Ari? ya ampun dari tadi saya tunggu diteras rumah loh, kok belum dateng juga. Maaf hp saya lowbatt."
Yang ternyata itu adalah kirana, perempuan yang dicari Ari.
"Alhamdulillah akhirnya ketemu, Mbak Kirana? saya udah nemu rumah nomer 38B, tapi pagernya warna item bukan warna emping, padahal udah muter tiga kali saya." Ari menjelaskan, sambil menarik napas panjang.
"Oh iya maaf, itu suami saya kalo lagi ngga ada kerjaan mas, kemarin saya berangkat kerja pager catnya warna pink, saya belum ngeh kalo sekarang berubah warna lagi, kemarinnya malah warna ungu," katanya menjelaskan, sambil menepuk jidatnya.
"Kita kerumah saya saja ya mas, ga enak nanti ganggu ibu-ibu yang sedang belanja."
Kirana dan Ari pun berlalu meninggalkan ibu-ibu, yang sudah siap dengan bahan materi untuk pergosipannya kali ini.
Namun kali ini, Abang penjual sayuran pun dibuat pusing oleh Ari, setelah mendengar Ari masih menjadi driver anjelo, sepertinya si Abang harus ikutan bergosip ria.
Dan, pergosipan dengan TKP di gerobak sayurpun, tidak dapat dihindari. Abang tukang sayur dan Ibu-ibu tidak ubahnya musuh paling menakutkan dalam serial Naruto, yaitu Zabuza dan Madara Uchiha.
Namun kali ini Abang penjual sayur tampil dengan karakter sebagai Zabuza, iblis dari kirigakure, karena kemampuan membunuhnya yang diam-diam, yang bisa membunuh karakter Ari didepan Ibu-ibu.
Dan Ibu-ibu berperan sebagai Madara Uchiha, karena sejak masih hidup saja sudah ditakuti banyak orang, alasannya karena kekuatannya dan juga karakteristiknya yang berbahaya.
Bedanya Ibu-ibu ditakuti jika sedang membawa motor dijalan raya, karena lampu sent kanan yang menyala, tapi hebatnya dia malah berbelok ke arah kiri (hehehe), dan kekuatan bergosipnya tidak ada yang bisa menandingi.
Sambil bergosip, ibu-ibu yang kini bertambah anggotanya, yaitu Abang tukang sayuran, tidak berbenti memandangi rumah Kirana.
Namun anehnya mereka melihat dengan mata, kepala, pundak, kaki, mereka sendiri, Ari mengeluarkan 3 bungkus kantong plastik besar dari dalam Rear box motornya, yang bisa kita tebak isinya, ternyata Ari benar dia seorang anjelo sejati, dia mengantarkan pesanan lonte alias lontong sate Kirana.
Saat itu juga, Abang tukang sayuran dan Ibu-ibu berubah menjadi, Zabuza dan Madara Uchiha yang dilempar Shuriken oleh Naruto dari jauh.
Maksudnya, Ari menampar mereka dari jauh dengan lontong sate.
Tiba-tiba, tukang odong-odong melewati komplek perumahan, dengan lagunya Babang Ariel, yang kira-kira liriknya seperti dibawah ini.
Dan terjadi lagi 🎶
Kisah lama yang terulang kembali🎶