Flash
Disukai
2
Dilihat
7,232
Ketukan Bolpoin
Horor

"Din, gue sholat Jumat dulu yah, hati-hati jaga kantor, awas ada yang ganggu, hehehe ...," ledek Gondo menakut-nakuti sambil berlalu meninggalkan Dini yang masih duduk sendiri, didalam kantor.

Dini yang masih duduk didepan komputer pun tidak mengindahkan perkataan Gondo. Minggu ini mereka berdua ditugaskan di kantor operasional bagian import, yang baru dibangun sebulan yang lalu dan hanya berukuran 2X6 Meter saja.

Setelah sepuluh menit berlalu, Dini merasakan kantuk yang luar biasa. Dia pun merebahkan kepalanya diatas kedua tangannya yang diletakkan diatas meja kerja.

Tapi tiba-tiba saja, dia teringat dengan perkataan kedua teman kantornya, yang Minggu kemarin bertugas shift dua, dikantor ini juga, katanya salah satu dari mereka "diganggu", ketika itu salah satu dari mereka sedang istirahat, ia merebahkan tubuhnya dikursi dan memejamkan matanya, belum juga ia tertidur tiba-tiba ada yang mencolek pundaknya, dia pikir temannya yang sedang keluar kantor untuk membeli makanan sudah kembali. Tapi setelah dia bangun ternyata tidak ada siapa-siapa, dan hanya dia yg berada didalam ruangan itu, karena takut dia pun bergegas keluar dari kantor tersebut, dan menunggu temannya kembali di pos jaga pintu masuk kantor mereka, bergabung dengan dua sekuriti yang sedang bertugas.

Tapi ini kan siang hari, mana mungkin ada yang "mengganggu", Dini bergumam dalam hatinya, kalaupun ada yang mengganggu, mungkin mahluk itu hanya iseng dan kurang kerjaan, candanya dalam hati walaupun kedengarannya sangat tidak lucu.

Dia pun merebahkan kembali kepalanya diposisi awal, namun sebelumnya, dia melihat ada sebuah bolpoin berwarna hitam yang terletak diatas meja tepat berada disebelah kanan tangannya.

Namun ketika hendak memejamkan kedua matanya, tiba-tiba saja ada suara seperti ketukan bolpoin yang berbunyi sebanyak dua kali. "Tuk ... tuk," dengan sigap, Dini pun langsung terbangun, dan pandangannya langsung tertuju ke arah bolpoin yang tepat berada disampingnya, namun letak bolpoin itu masih diposisi semula dan tidak berubah sama sekali, seperti saat pertama dia melihatnya.

"Apapun itu, kalau memang benar tolong jangan ganggu saya ya." Dini berbicara sendiri sambil melirik bolpoin yang berada disampingnya, dengan nada suara yang terdengar seperti orang yang sedang ketakutan.

Dia pun melanjutkan tidurnya, dengan posisi yang sama, dia mencoba berpikir positif, mungkin dia sedikit lelah, karena akhir-akhir ini dia juga harus mengurus Ibunya yang sedang sakit dirumah, tentu saja sangat menyita waktunya istirahatnya.

Baru beberapa detik dia memejamkan mata, tiba-tiba ada suara ketukan lagi dari bolpoin tersebut sebanyak tiga kali, tapi kali ini suara ketukan tersebut sangat terdengar jelas ditelinganya, yang disusul dengan suara seorang wanita tua dengan jelas namun sedikit parau, "Tuk, tuk, tuk, akuuuu ada disiniiiii ...."

Untuk gangguan yang kedua ini, Dini tidak dapat berpikir positif lagi, dengan jantung yang berdegup kencang, tanpa basa-basi ia pun tergesa-gesa setengah berlari keluar dari ruangan kantornya, seperti orang yang ketakutan karena melihat hantu, tanpa melihat lagi bolpoin disampingnya, dengan sigap ia mengambil kunci motornya dimeja, dan meninggalkan handphonenya yang masih dicharge diatas meja kantornya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (6)