Flash
Disukai
2
Dilihat
15,216
Intip
Drama

"Kamu mau kemana Nin?" tanya Ibu. "Nina mau ke kamar mandi Bu," jawab Nina sambil berjalan ke kamar mandi, yang terletak dipojok belakang rumah. Ibunya yang melihat Nina menggunakan kain sarung yang dililitkan kelehernya pun hanya menggelengkan kepala.

Seperti biasa pula, setiap Nina mandi pagi, selalu Ayah tirinya buang hajat disaat yang bersamaan, ketika menuju ke kamar mandi, Nina selalu berpapasan dengan Ayah tirinya yang masuk ke kamar kecil, letaknya bersebelahan dengan kamar mandi dan hanya dibatasi dengan sebuah triplek yang tidak terlalu tebal.

Nina masuk ke dalam kamar mandi, sebelum mandi seperti biasa dia melirik sekilas ke bagian tengah triplek yang terdapat lubang kecil seukuran mata manusia, dan seperti biasa pula terlihat sebuah kelopak mata yang selalu mengintipnya dikala ia mandi seperti hari-hari sebelumnya, namun kali ini ia tidak mau kecolongan lagi.

Sebelum melepas pakaiannya, ia masukkan sarung dari atas kepalanya hingga menutupi seluruh tubuhnya, dengan ujung sarungnya diikat ke bagian lehernya, lalu ia membuka satu-persatu pakaiannya dari balik sarungnya.

Dia mulai dengan menyikat giginya, mencuci mukanya dengan sabun muka anti jerawat khusus remaja, dia pun mulai mandi dengan menyiram air ke seluruh tubuhnya, dengan gayung berisi air yang ia masukan dari bagian lehernya, begitu juga ketika ia membasuh bagian bawah badannya, masih dengan kain sarung yang menutupi seluruh tubuhnya.

Sambil mengguyur air ke tubuhnya, ia melirik ke lubang tersebut, ternyata sudah tidak ada lagi mata yang mengintipnya, akhirnya dengan cara itu, dia terbebas sementara dari bayang-bayang ketakutan selama ini. Namun sampai kapan?

Saat ia berusia 2 tahun orangtuanya bercerai, ia ikut dengan ayahnya, yang kemudian meninggal setahun yang lalu, hingga akhirnya ia tinggal bersama Ibunya yang sudah menikah lagi.

Setahun sudah ia tinggal dengan keluarga baru Ibunya, namun ia harus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan dan tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya, dan pastinya meninggalkan luka trauma yang mendalam.

Masalahnya, kalau ia mengadukan ke Ibunya, akankah Ibunya percaya? mengingat ia baru bertemu kembali dengan Ibunya setelah 12 tahun berpisah, bisa jadi Ibunya lebih mempercayai suami barunya yang sudah lebih lama tinggal dengannya.

Saat ini hidup Nina bagaikan memakan buah simalakama, entah sampai kapan semuanya akan berakhir.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (11)