Flash
Disukai
0
Dilihat
4,706
Otak
Thriller

DULU, saat pertama kali menemukan sebongkah otak di tong sampah, pemulung itu bergidik ketakutan. Ya, itu bukan otak kambing atau sapi, melainkan otak manusia! 

Namun, setelah bulan-bulan berlalu, dan ia semakin sering menemukan otak di dalam tong-tong sampah maupun di tempat pembuangan di pinggir jalan, ia sudah tak hirau lagi. Terlebih setelah mengetahui bahwa ia tak bisa menghasilkan uang dari otak-otak yang berserakan itu. 

"Otak tak berguna!" Ia menyumpah.

Pernah suatu kali ia memungut beberapa bongkah otak dan menawarkannya ke sebuah rumah makan Padang tak jauh dari rumahnya. Namun pemilik rumah makan itu tidak bisa dibohongi. "Saya tahu mana otak sapi dan mana otak manusia!" katanya dengan muka merah padam. 

"Jadi otak sapi lebih berharga dari otak manusia?" entah kenapa pertanyaan itu meluncur dari mulutnya. 

"Di rumah makan ini tentu saja!" 

"Lalu di mana saya bisa menjual otak-otak ini? Tong sampah semuanya penuh dengan otak-otak tak berguna ini! Di mana-mana saya selalu menemukan otak!" 

"Mana saya tahu!" Pemilik rumah makan itu menghardiknya. "Itu bukan urusan saya!"

"Tapi, apakah otak-otak itu sengaja dibuang?"

"Pergi sana!"

"Apakah otak Anda juga sudah dibuang?" Ia geram mendapat respons kasar dari pemilik rumah makan itu.

"Kurang ajar!"

Andaikan gelandangan itu menonton TV atau mendengar baik-baik berita di radio, mungkin ia tak perlu bertanya apa-apa lagi. Bahwa orang-orang kini telah mengganti otak mereka dengan mesin komputer, yang dengannya mereka bisa bekerja sepanjang hari tanpa melakukan kesalahan apa pun. 

Pemilik rumah makan hanya diam menatapnya sambil membenarkan posisi kabel yang membelit ujung telinganya. * 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)