Flash
Disukai
0
Dilihat
5,245
Mantan Biduan
Horor

"AYOLAH, nyanyikan sebuah lagu untuk kami!" Sang penggemar membujuk. 

"Sudah lama sekali aku tak latihan. Aku takut aku tak bisa bernyanyi." 

"Mana mungkin! Kau kan seorang biduan!" 

"Mantan biduan lebih tepatnya." 

"Tapi kami yakin suaramu masih semerdu dulu." 

"Baiklah. Tapi hanya satu lagu." 

"Horeee!!!" 

Ia mengambil mikrofon dan mulai bernyanyi. Ada sensasi hangat yang menjalari tubuhnya, yang sudah lama sekali tak ia rasakan. Satu lagu selesai, ia sambung dengan lagu kedua, lalu ketiga, keempat, kelima - begitu seterusnya. 

Ia bernyanyi dan bergoyang di depan para penggemar setia yang bersorak-sorai menyemangatinya.

Dulu, para penonton akan datang mendekat, dan menjejalkan lembaran-lembaran uang ke sela-sela bajunya.

Namun, ia tahu para penggemarnya yang tersisa tak akan mampu melakukan itu.

Mereka tak punya uang!

Meski demikian, kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka sudah lebih dari cukup baginya.

"Joget terus, Neng!"

"Udah gak kasih saweran, banyak minta!"

"Ha-ha-ha!"

"Hoi, sudah hampir dini hari, masih aja berisik! Kalau kalian mau suka-suka, pindah sana ke kuburan mewah di atas bukit!" Protes salah satu tetangga dari kuburan sebelah. 

"Nggak di atas sana nggak di bawah sini, selalu saja ada orang-orang berhati busuk!" rutuk si Mantan Biduan sambil melemparkan mikrofonnya.

Dan ia kembali berbaring di kuburannya. * 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)