Masukan nama pengguna
Dirga bukanlah jenis lelaki yang mudah jatuh cinta. Walaupun pesona dan ketampanannya sebagai vokalis band begitu kuat terhadap kaum hawa.
Warna kelemahan Dirga yang dominan adalah sifat ambisiusnya, selalu tertantang bila ada kompetitor yang tangguh. Walau kadang kurang sportif, yang penting adalah hasil akhir. Selain itu, Dirga terkesan dingin dan angkuh. Sosok penyuka kesempurnaan.
Lain hal dengan Antara, lelaki yang tenang, sabar serta berkharisma sebagai lelaki flamboyan. Tutur katanya penuh rasa estetika. Mungkin karena pengaruh rasanya yang terasah memproduksi kata-kata bijak penuh makna dalam syair-syairnya. Aktor dan penyair muda yang bersinar. Kekuatan kata-katanya dalam bertutur kata menjadikan sosok pribadi yang bijaksana, menyenangkan dengan luas daya nalarnya sehingga enak untuk dijadikan partner bertukar pandang dalam segala hal.
***
PoV Dirga.
Aku bahagia bisa memandangmu lagi, tapi tidak dengan birahi. Aku selalu menyukai matamu juga gerak bibir mungilmu. Cara berceritamu yang selalu kau sisipkan kerlingan mata menggoda di setiap kamu mengakhiri narasi. Sekian kepiawaianmu yang memikatku selain kemahiranmu berlenggak-lenggok di catwalk.
Kamu tahu Nola Andrea, setelah jeda yang menyisakan tanya lantaran pengakuan perasaanmu yang (masih) bercabang, di kepalaku tetap saja ada kamu.
Sayang, kita ternyata masih saja tak lebih daripada dua orang yang mencari bahu bersandar semata karena nyaman didengar. Kamu tahu kelemahanku. Aku hanyalah lelaki titisan Adam yang tidak mungkin berani mengulang dosa leluhur demi sebuah hasrat atas nama cinta. Aku menghormatimu seperti menghormati ibuku.
Aku memilih menjaga perasaan. Selama ini mengetahui kabar dan memastikan kamu baik-baik saja, adalah salah satu cara yang membuatku tetap bahagia. Perasaan yang memilih tetap ada.
Seperti hembusan angin, seseorang hadir terkadang hanya singgah saja bukan untuk menetap.Persis. Aku adalah penggalan kisah yang selama ini tidak pernah kamu anggap penting. Aku keliru mengartikan semua. Kita bersama bukan untuk bersatu. Itulah takdir kita.
***
PoV Antara
Sayap-sayap perasaan mampu membawamu terbang sekaligus jatuh dalam waktu bersamaan karena sesuatu yang bernama rasa.
Tidak mudah memang mengenali aroma rasa yang sejati ; antara cinta dan nafsu!. Bagi pemain cinta, dua rasa itu serupa kembar siam yang tak mudah dikenali. Tetapi, bagi mereka yang saling tulus mencintai bisa dengan mudah mendengar intuisi hati dengan bening.Kuncinya; peka!
***
Epilog
PoV Dirga
Menyulam luka menjadi kekuatan memang tidak mudah.
Jiwa ini serasa teriris sembilu ketika tertikam belati cinta dari seseorang yang bertingkah bak gunting dalam lipatan. Dia, adik kembarku sendiri.
Aku tidak lagi perduli putaran bumi, nyatanya diriku (masih) tak kemana-mana. Dirimu pergi!. Bahkan, mungkin bila matahari telah berubah arah terbit, pasti juga akan luput dari pandangan. Perjalanan ini memaksa beralih untuk sibuk membaca keperihan dalam diri dengan jalan sunyi.
Dendam kesumat tumbuh membatu dalam kepala dan kepalan, entah di alamatkan ke siapa? Geram!
Sementara itu, waktu tertawa dalam pesta pora kebahagiaan yang yang datang tiba-tiba.Mereka yang sedang masa alih rupa. Ber-metamorfosa diam-diam dan terang-terang-an. Menikahi cinta.
Tuhan, kamu di mana?. Apa kamu tidak mau lihat ranjang yang bertengkar di malam pertama dalam sunyi yang menggigit. Lihatlah mereka,Tuhan! Berpestapora cinta. Menari-nari di atas luka.
Pisau waktu itu bernama pengkhiantan rasa. Janji-janji berterbangan bersama huru hara main hati yang entah kapan di mulai.