Flash
Disukai
4
Dilihat
10,634
Raja Angga Karna
Sejarah

Siapapun yang mengikuti kisah Mahabhrata pasti mengenal Karna, kisah seorang anak keturunan Bangsawan dan keturunan Dewa yang terbuang, dan kemudian akhirnya menjadi raja, dan dalam perang Bharatayuda, justru memihak Kurawa.

Mungkin banyak yang membenci Karna, karena selain berada di pihak Kurawa, dia juga turut andil dalam tewasnya, anak Arjuna, yaitu Abimanyu, dan karena hal tersebut pulalah yang akhirnya membuat Arjuna membidik panah Pasupati, tepat di leher Karna, saat kereta kuda yang ia gunakan dalam perang Bharatayuda, terperosok ke dalam lumpur.

Karna sempat meminta Arjuna untuk bersikap ksatria, tapi kemarahan sudah terlanjur menguasai diri Arjuna, dan itu terjadi pada perang dihari ke tujuh belas, Arjuna akhirnya membidik panah Pasupati, tepat di leher Karna, atas desakan Dewa Krisna.

Tapi ternyata dibalik sosok Karna, yang dikenal angkuh dan juga dermawan, ternyata tersimpan masa lalu yang menyedihkan dari sosok Raja Angga Karna ini.

Karna sendiri adalah putra Dewi Kunti, lahir dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Dewi Kunti yang mencoba mantra ghaib dari Resi Durwasa, dan kemudian memanggil Batara Surya.

Karena hal tersebut, Kunti mendapati dirinya hamil, meskipun anak yang dikandungnya adalah anak Batara Surya, tetap saja hal tersebut dikatakan hamil diluar nikah.

Sehingga akhirnya Kunti, membuang dan memasukkan Karna yang masih bayi ke dalam peti kosong dan kemudian dihanyutkan di sungai, sehingga akhirnya ditemukan oleh Adirata, seorang sais kereta kuda dan istrinya yang bernama Rada.

Dari seorang keturunan bangsawan dan dewa, Karna menjadi anak dari seorang sais kereta kuda, yang selalu mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan sedari kecil, penghinaan, serta perlakuan yang tidak adil, hanya karena dia berasal dari kalangan rakyat jelata.

Sempat suatu hari, Karna ingin menantang Arjuna, dalam unjuk kebolehan, unjuk kesetiaan, tapi ditolak, lantaran terdapat larangan rakyat jelata tidak boleh beradu kekuatan dengan keluarga ksatria, dan hal tersebut, membuat Karna kecewa.

Tidak hanya itu saja, perlakuan yang tidak mengenakkan yang pernah Karna terima, termasuk ucapan yang tidak pantas yang Bima lontarkan kepadanya, yang mengatakan seorang anak sais kereta kuda, tidak pantas menantang Arjuna, yang merupakan keturunan seorang ksatria, dan karena ucapan Bima tersebut, Karna akhirnya menaruh dendam kepada Bima dan Arjuna, tanpa mengetahui, bawa mereka sebenarnya saudara satu ibu.

Bahkan dalam perjalanan hidupnya, dalam menuntut ilmu dan mencari kebijaksanaan, Karna bahkan telah di kutuk oleh tiga orang yang sakti dan berpengaruh, yaitu Sang Brahmana, Mahaguru Parasurama dan Mahaguru Durna.

Mahaguru Pasurama mengutuk Karna, pada saat pertarungan hidup dan mati melawan seorang musuh hebat, Karna akan lupa dengan semua yang sudah diajarkan, hanya karena Mahaguru Parasurama tahu, kalau Karna telah berbohong, mengatakan dirinya keturunan Brahmana, padahal keturunan ksatria, padahal Karna tahu Mahaguru Parasurama, sangat membenci keturunan ksatria.

Sementara Brahmana, mengutuk Karna, kelak kereta kuda Karna akan terbenam ke dalam lumpur, ketika ia berperang melawan musuhnya yang paling hebat, hanya karena, Karna tanpa sengaja membunuh seekor sapi milik Brahmana, saat sedang berlatih, meskipun sudah meminta maaf, Karna tetap saja dikutuk.

Sementara kutukan Mahaguru Durna, yang mengatakan bahwasanya Karna akan bernasib malang, dikarenakan Karna meminta Mahaguru Durna untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan tentang pembagian kerajaan Hatinapura menjadi dua, yaitu Hastinapura dan Indraprasta.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)