Litha membolak-balikkan surat undangan reuni SMA yang baru saja bia terima, ada galau yang menyeruak di dalam hati Litha, bukan karena bakalan bertemu dengan para pembully nya dulu, tapi lebih pada, kekhawatiran Litha bertemu dengan Adiguna, sosok pemuda yang membuatnya jatuh cinta, tapi cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Masalahnya, justru yang menjadi ketua kegiatan reuni adalah Adiguna. Sebenarnya tanpa Litha ketahui, Adiguna sebenarnya menyimpan perasaan terhadap Litha, dan itulah mengapa, Adiguna kerap melindungi Litha kalau sudah dijahili oleh para pelajar yang lain.

Kembali ke sekolah yang menyimpan kenangan buruk sekaligus kenangan indah, bukan perkara mudah bagi Litha.

Hatinya menolak untuk pergi, tapi perasaannya terhadap Adiguna, terlalu kuat, setidaknya dia ingin bertemu sebentar saja, sebelum akhirnya dia menerima pinangan dari seorang pria yang dijodohkan dengannya.

Pria yang sama sekali belum pernah ia lihat wajahnya, secara, usia Litha yang sudah memasuki kepala empat, tentu hal ini membuat kedua orangtuanya cemas akan nasib Litha, jika tidak kunjung menikah.

Jadi dengan sedikit memaksa, kedua orangtua Litha meminta Litha untuk menerima semua keputusan mereka, untuk mencarikan jodoh untuk Litha.

Bagaimana caranya menjalani kehidupan berumah tangga, tanpa cinta, hal tersebut yang selalu menghantui pikiran Litha, tapi semua sudah terlanjur, jalani saja, mungkin cinta setelah menikah tidak begitu menakutkan, seperti apa yang Litha bayangkan.

Hari H reuni tiba, Litha akhirnya memantapkan hatinya untuk pergi, dan mengatakan pada dirinya sendiri, bahwa jangan ada sisa cinta lagi, jika dia kemudian bertemu dengan Adiguna.

Apapun yang terjadi, Adiguna adalah sebuah pemanis dalam kehidupannya, yang mengajarkannya, apa itu cinta, bagaimana rasanya berdebar-debar saat berpapasan dengan orang yang disukai.

Perasaan Litha tak tentu arah, ketika menginjakkan kakinya kembali ke sekolah yang penuh dengan kenangan tersebut.

Ada khawatir kalau dia tetap akan di bully, sekalipun sudah puluhan tahun berlalu, soal sikap siapa yang bisa menjamin, dan karakter seseorang memang bisa berubah seiring berjalannya waktu, tapi semua tetap saja menjadi misteri sang pemilik kehidupan.

Tapi yang terjadi justru, sesuatu hal yang sama sekali tidak Litha pikirkan, saat memasuki ruangan aula tempat acara dilaksanakan, tidak ada siapapun disana, sepi dan gelap.

Tentu saja hal ini, membuat Litha heran, dan berpikiran apakah dia sedang dikerjai.

Tapi ketika akan melangkahkan kakinya keluar, terdengar suara alunan lagu Kisah Romantis dari mendiang Glenn Fredly, yang merupakan lagu kesukaan Litha.

Ternyata pemuda yang dijodohkan dengan Litha adalah Adiguna sendiri. Adiguna yang memang meminta pihak keluarganya untuk tidak bertemu dengan Litha sebagai kejutan, dan hanya melakukan berkenalan melalui perantara pesan saja.

Perkataan Litha tentang jangan ada sisa cinta lagi, saat ia bertemu dengan Adiguna, benar adanya, karena semuanya sekarang, perasaannya seutuhnya untuk Adiguna, benar-benar tak bersisa.