Flash
Disukai
0
Dilihat
10,466
Lembur
Misteri

Tadinya Avatika, tidak berniat untuk lembur, tapi karena deadline pekerjaan, mau tidak mau dia harus lembur, agar semua tugas dapat ia serahkan tepat waktu, sehingga bisa bersantai dengan tenang di akhir pekan.

Sebenarnya Avatika ingin menyelesaikan semua pekerjaan di rumahnya, tapi ketika ingat, keluarga besarnya ada di rumah, jadilah ia mengurungkan niatnya.

Satu jam selepas jam kerja selesai, semua masih baik-baik saja, hanya saja suasana kantor menjadi lengang, sehingga suara apapun akan terdengar jelas, termasuk suara salah satu rekan kerja Avatika, yang bernama Meghan, dengan santainya buang angin.

"Tenang, Tika, ada jendela di belakang ku." Sembari Meghan menunjuk jendela yang terbuka

"Jadi secara otomatis anginnya akan langsung keluar, jadi penyakit kalau ditahan." Ujar Meghan lagi sembari tertawa.

"Dasar jorok." Ujar Avatika sembari melempar kertas yang ia bentuk seperti bola ke arah Meghan.

"Jangan buang sampah sembarangan, kamu nggak ingat, apa yang dikatakan pak Rustam, soal kantor ini, OB sebelumnya, itu sangat mencintai kebersihan, tapi sayangnya dia meninggal karena terjatuh dari tangga, tapi rumor yang berkembang, semua yang terjadi terhadap OB itu terencana, dan tahu nggak apa penyebabnya."

"Mana aku tahu." Ucap Avatika sembari mengangkat bahunya.

"Perselingkuhan, OB itu tahu, kalau ada affair antara bos dan sekretaris perusahaan ini, dengan sekretaris yang lama, bukan yang sekarang, dan sampai sekarang, OB itu, belum mendapatkan keadilan, jadi dengan kata lain, dia belum menemukan kedamaian, jadi kemungkinan masih bergentayangan sampai sekarang." Ujar Meghan dengan raut wajah serius.

Mendengar cerita Meghan, Avatika yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan hal-hal mistis, entah kenapa justru merasa takut, dan merutuk Meghan dalam hati, kenapa dia harus menceritakan cerita seram itu sekarang.

"Wajahmu kenapa? Takut? Santai saja, dia nggak akan menggangu kok, kalau kita nggak ganggu" Ucap Meghan.

Tapi tiba-tiba saja, suara benda jatuh karena dibanting terdengar, sontak membuat baik Meghan dan Avatika terdiam dan kemudian saling pandang.

Avatika mengemas pekerjaannya dan kemudian mematikan komputernya, begitu juga dengan Meghan, keduanya akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Sudah mau pulang neng?" Tanya pak Rustam, ketika berpapasan dengan Meghan dan Avatika.

"Ia pak." Jawab Meghan, dan diikuti anggukan kepala Avatika, yang memperhatikan raut wajah pak Rustam yang terlihat tidak seperti biasanya, termasuk kenapa dia harus membawa ember sampah ke dalam pantry, padahal setahu Avatika, Pak Rustam sudah membuang sampah sebelumnya, dan Avatika ingat benar, karena keduanya berpapasan.

"Hati-hati di jalan ya neng."Ucap pak Rustam, sembari tersenyum.

Lagi-lagi menurut Avatika, senyuman pak Rustam agak terlihat aneh dan menyeramkan, berbeda dari biasanya.

"Sampah apa yang pak Rustam bawa, amis banget?" Ujar Meghan, sembari menutup hidungnya.

Meghan pulang terlebih dahulu, sementara Avatika harus mengurus sepeda motornya yang entah kenapa, sulit untuk dinyalakan.

"Suara benda di banting, bau amis, tidak mungkin semuanya karena kebetulan" Gumam Avatika, dan karena penasaran, Avatika akhirnya mencoba memberanikan diri, untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Alangkah kagetnya Avatika, ketika melihat apa yang terjadi di dalam pantry, ternyata pak Rustam sedang memotong-motong sesuatu, dan yang paling membuat Avatika shock, terdapat kepala utuh diatas meja makan, dan seperti terlihat memandang ke arah Avatika, seolah-olah meminta tolong, dan itu adalah kepala bos nya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)