Flash
Disukai
4
Dilihat
11,906
Mahika Lani
Thriller

"Kemarin sepatu, sekarang baju, dulu surat kaleng, bangkai tikus, ada apa dengan ini semua?" Gumam Mahika sembari merapikan kamar kost nya yang berantakan, lantaran sibuk kuliah dan bekerja.

"Sepertinya ada yang tidak menyukaimu? Dimulai dari surat kaleng, bangkai tikus, di buntuti orang yang tidak dikenal, aku khawatir, orang ini punya niat jahat sama kamu." Ujar Rumi teman kost Mahika.

"Pintunya nggak kamu kunci apa?" Tanya Rumi lagi, tidak ada jawaban, Mahika hanya menunjukkan anak kunci yang masih ada di tangannya.

Rumi hanya menghela nafas panjang, sembari memandang wajah Mahika yang terlihat cemas.

Dari kejauhan tampak Lani, sahabat baik Mahika datang dengan tergesa-gesa.

"Ada apa Lan?" Tanya Rumi dan Mahika bersamaan.

Tidak ada jawaban dari Lani, dan tentu hal ini membuat Mahika dan Rumi kebingungan.

Rumi memilih kembali ke kamar kost nya, sementara Mahika mencari tahu apa yang yang sebenarnya terjadi kepada Lani.

"Aku ingin bicara sebentar, empat mata, di rooftop." Ucap Lani pada Mahika yang masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada Lani.

Mahika mengikuti Lani dari belakang, masih dengan perasaan bingung.

"Ada apa Lan?" Tanya Mahika

"Dimitri, kamu pasti kenal nama itu kan?!" Tanya Lani ketus.

"Ia aku kenal." Jawab Mahika.

Mendengar jawaban Mahika, raut wajah Lani berubah seketika.

"Mahi, kita sudah berteman cukup lama, dari SMP, tapi kamu tahu apa julukan orang-orang terhadap kita, sama seperti arti nama kita, Mahika dan Lani, Bumi dan Langit, hanya saja nasib hidup yang berbanding terbalik dengan nama yang kita miliki" ujar Lani.

"Ada apa sebenarnya Lan? Aku bingung?" Tanya Mahika.

"Kamu sudah memiliki semuanya, tapi kenapa harus Dimitri?"

"Aku tidak punya hubungan dengan Dimitri, kami hanya berteman."

"Tadinya aku pikir, setelah kehilangan semua benda-benda berharga mu, semua teror, kamu akan sadar dan pindah dari tempat ini, tapi aku salah, kamu tetap bertahan, bahkan sekarang merampas semuanya." Ujar Lani sembari menunjuk foto seseorang tewas tergantung bersimbah darah.

"Dimitri...!!!" Teriak Mahika sembari memandang foto yang ada di tangan Lani.

"Ini hukuman buat jalang seperti kalian berdua" Ujar Lani sembari mengeluarkan pisau dari balik jaket yang ia kenakan, dan kemudian menusuk Mahika berulang kali.

"Kau sudah punya semuanya, kaya, pintar, aku iri akan kesempurnaan hidupmu, tapi kenapa harus merebut Dimitri, kamu bisa mendekati laki-laki lain, jangan Dimitri!!!" Teriak Lani sembari menangis.

"Kamu juga punya semua yang tidak aku punya, cantik, menarik dan semua mata teman laki-laki selalu saja tertuju padamu, dan kau tahu, aku iri dengan semua itu..." Ucap Mahika terbata-bata, sembari menahan sakit, dan mencoba untuk berdiri kemudian berjalan mendekat ke arah Lani yang bersandar di pinggir rooftop, dengan tubuh gemetar, Mahika mendekati Lani, yang masih menangis.

"Sahabat baikku, kenapa akhir kisah kita jadi seperti ini? Seharusnya akhir persahabatan kita bahagia, Maaf untuk semuanya..." Ujar Mahika sembari mendorong tubuh Lani yang tidak menyadari kalau Mahika akan mendorongnya hingga terjatuh.

Langit akan hancur pada waktunya, begitu juga dengan bumi, tidak ada yang kekal, meskipun jarak keduanya terpisah jauh, dan terlalu banyak perbedaan diantaranya, pada dasarnya, itulah cara Tuhan untuk membuat keduanya saling menghargai satu sama lain, bukannya justru saling merusak dan menyakiti.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)