Masukan nama pengguna
Aku seperti mengenali sosok lelaki yang tertelungkup kaku di lantai kamar, lalu mendekatinya. Betul, aku sangat akrab dengan pakaian yang dikenakannya. Kaos oblong putih, celana jins belel dan sepatu kets hitam. Rasanya tidak asing lagi, aku pasti mengenalnya.
Ah, aneh sekali aroma di kamar ini. Seperti bau muntah, asam dan pengap. Mungkin karena asap rokok yang terjebak berhari-hari memenuhi ruangan kamar. Apek!
Dari samping terlihat mulut lelaki itu mengeluarkan cairan seperti busa yang hampir mengering. Di dekat tangannya yang menjulur di lantai ubin, ada sebotol valium kosong tutupnya terbuka. Perlahan tanganku menyentuh pundak lelaki itu, kemudian membalikkan tubuhnya yang kaku dan tertelungkup di lantai.
Oh, Tuhan! Lelaki itu aku? ©