Flash
Disukai
0
Dilihat
4,971
samara
Drama

Citra membuka matanya perlahan, menyambut pagi yang biasa. Di cermin, ia melihat seorang wanita dengan senyum yang sudah dipoles rapi—senyum yang dipersembahkan untuk dunia. Senyum yang pernah jadi tameng, sekaligus beban.

Sepanjang hari, ia menjalani rutinitas yang sama, mengenakan dua wajah yang tak pernah benar-benar bersatu. Wajah yang satu ia hadirkan untuk orang-orang di sekitarnya: ramah, hangat, penuh percaya diri. Wajah yang lain ia simpan rapat di dalam diamnya sendiri, tempat keraguan dan pertanyaan mengalir tanpa jeda.

Di layar ponselnya, ia menyusun foto dan kata-kata, merangkai cerita tentang dirinya yang kuat dan penuh arti. Semua tampak sempurna, dikemas dalam warna-warni yang menggoda mata. Namun di balik itu, ia tahu ada sesuatu yang tak lengkap, sesuatu yang ingin ia sembunyikan bahkan dari dirinya sendiri.

Ia memakai pakaian yang membuatnya merasa hidup, yang memberi ruang untuk nafas dan hasrat, namun selalu dengan batas yang sengaja ia tetapkan, agar tidak terlalu terbuka bagi siapa pun yang mengintip terlalu jauh. Sebuah permainan antara ingin dilihat dan takut dinilai.

Ketika malam tiba, Citra duduk sendiri di sudut kamar yang remang. Ia menatap langit-langit dan bertanya pada dirinya sendiri: “Apakah aku ini sebenarnya? Wanita yang kutunjukkan, atau wanita yang kusembunyikan?”

Dalam keheningan itu, keraguan dan keinginan bertarung dalam diam. Ia tahu, di luar sana, dunia menunggu jawaban, menunggu kejujuran yang belum berani ia berikan.

Hari-hari berlalu dengan wajah-wajah yang berganti, namun satu hal tetap sama: pencarian tanpa akhir akan diri yang utuh, tanpa topeng dan tanpa prasangka.

Dan di tengah kebisingan dunia, Citra mulai belajar bahwa menjadi sendiri dengan segala ketidaksempurnaannya adalah keberanian terbesar yang bisa ia miliki.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)