Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
"Menikah?" Ujar Airin sedikit kesal.
Gadis usia 30 tahun yang masih betah hidup melajang, di hujani pertanyaan yang membosankan dari Bibi dan Pamannya setiap ada acara keluarga di rumahnya.
Airin melirik dengan menyipitkan sepasang matanya ke arah saudaranya yang lain yang ikut nimbrung dengan pembahasan hal yang sama.
"Memiliki teman hidup, punya anak yang lucu-lucu, menghabiskan masa tua yang indah.... Bla, bla, bla, bla...."
Tidak sampai kalimat itu selesai Airin memilih menghindar, berlenggang menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Ayo turun! Setahun sekali lho kita berkumpul." Ucap Ibunya, mernarik pergelangan tangan kirinya. Airin menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. ibunya kali ini berperan sebagai manusia rubah. Suaranya lembut namun matanya melotot tajam menatap Airin, mencengkram pergelangan tangan Airin lebih erat, kuku Ibunya layaknya serpihan kaca yang menusuk nadi.
Ibunya seakan menjadikan Airin sebagai bahan jamuan untuk keluarga besarnya. Entah karena Ibunya memang tidak peduli perasaan Airin atau karena Ibunya ingin merubah pemikiran Airin yang tidak ingin menikah dengan cara melempar pertanyaan yang berkaitan tentang "kapan menikah?" terus menerus hingga sampai Airin mundur dengan hidup melajangnya dan menerima perjodohan.
Gadis usia 30 tahun yang masih betah hidup melajang, di hujani pertanyaan yang membosankan dari Bibi dan Pamannya setiap ada acara keluarga di rumahnya.
Airin melirik dengan menyipitkan sepasang matanya ke arah saudaranya yang lain yang ikut nimbrung dengan pembahasan hal yang sama.
"Memiliki teman hidup, punya anak yang lucu-lucu, menghabiskan masa tua yang indah.... Bla, bla, bla, bla...."
Tidak sampai kalimat itu selesai Airin memilih menghindar, berlenggang menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Ayo turun! Setahun sekali lho kita berkumpul." Ucap Ibunya, mernarik pergelangan tangan kirinya. Airin menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. ibunya kali ini berperan sebagai manusia rubah. Suaranya lembut namun matanya melotot tajam menatap Airin, mencengkram pergelangan tangan Airin lebih erat, kuku Ibunya layaknya serpihan kaca yang menusuk nadi.
Ibunya seakan menjadikan Airin sebagai bahan jamuan untuk keluarga besarnya. Entah karena Ibunya memang tidak peduli perasaan Airin atau karena Ibunya ingin merubah pemikiran Airin yang tidak ingin menikah dengan cara melempar pertanyaan yang berkaitan tentang "kapan menikah?" terus menerus hingga sampai Airin mundur dengan hidup melajangnya dan menerima perjodohan.
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
0
Rekomendasi dari romantis
Novel
Asa Ayuni
Falcon Publishing
Novel
Elegi Rinaldo
Falcon Publishing
Novel
Lara Miya
Falcon Publishing
Novel
Lesap
Falcon Publishing
Novel
Replace
Falcon Publishing
Novel
Reverse
Falcon Publishing
Novel
Yusuf Zulaikha
Falcon Publishing
Novel
Menemani Setiap Detik Rasa Sepi
Falcon Publishing
Novel
MEMBUNUH CUPID
Falcon Publishing
Novel
To You
Noura Publishing
Novel
Roxelana
Noura Publishing
Novel
Islah Cinta
Falcon Publishing
Novel
Ijo Tomat: Ikatan Jomblo Terhormat
Falcon Publishing
Novel
Love & Gelato
Noura Publishing
Novel
Pacar Online
Eli syafitri sinuraya
Rekomendasi
Cerpen
Cermin Yang Terluka
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
DELUSION
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Cinta antara Air dan Api
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Berdebar
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Satu-satunya Teman
Noveria Retno Widyaningrum
Novel
Pembohong
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
PURA-PURA BAHAGIA
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Sudut Pandang
Noveria Retno Widyaningrum
Flash
Monoton
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
Masakan Ibu
Noveria Retno Widyaningrum