Cerpen
Disukai
1
Dilihat
2,120
Laki-laki Tanpa Bayangan
Slice of Life

Iseng-iseng putri membuka sosmednya, dengan harapan ada hiburan yang menyenangkan ya, bosan, itulah sebabnya. Scrolling sosmed, baca komentar netizen, tiba-tiba hatinya sedikit kesal membaca komentar seseorang, tanpa arahan dia membalas jawaban sinis dari seorang netizen dengan spotan, yang ternyata dia adalah laki-laki. Putri tidak terima jika laki-laki tersebut menyamaratakan semua wanita itu sama dalam kasus yang di bahas di sosmed.

Berganti hari, esok malamnya sebelum tidur dia mengulang kembali scrolling sosmed, lagi... karena rasa bosan, capek dan mengantuk tapi mata belum bisa tidur.

Tiba-tiba masuk notifikasi, ternyata balasan komentar dari netizen yang kemaren dia semprot. Dia membalas komentar putri dan membenarkan memang tidak semua wanita begitu. Sedikit melegakan hati putri dan songong dikit merasa di atas angin. Tapi tiba-tiba dia menerima notifikasi lagi dari netizen tersebut mengatakan boleh kenalan, tiba-tiba timbul perasaan takut, was-was, bingung dihatinya, gimana ini gumannya dalam hati. Tak sengaja dia mengklik profil netizen tersebut dan semakin kacau fikirannya, dia hanya bermaksud membalas komentar tanpa maksud lain. Ya seolah-olah dia di cari-cari oleh orang yang dia balas sebelumnya. Oh my god!! Ternyata bentar dia laki-laki. Mampus aku ujar Putri makin dakdikduk, takut. Tiba-tiba dia melihat notifikasi lagi di pesan sosmed nya, dan konyolnya dia ternyata tak memiliki aplikasi tersebut untuk terhubung, jadilah dia mendownload aplikasi tersebut terlebih dahulu, dan benar saja seorang laki-laki mengechat ke sosmednya.

Sangat ramah, padahal putri sudah berusaha galak sebisa dia, tapi laki-laki tersebut tetap dengan sopannya, tah karena gabut, atau emang iseng tak jelas di malam hari, akhirnya dia jadi terbawa arus cerita.

Gobloknya, putri malah berbicara sangat jujur pada laki-laki yang baru dia kenal lewat massanger. Mulai dari namanya, posisinya dimana dia tinggal, daerah mana, dan kenapa akun sosmed nya tidak bisa menerima pertemanan, sampai menceritakan orang tuanya yang sudah meninggal. Ya putri terlalu bodoh atau lurus tabung ndak jelas jadi manusia. Malah cerita jujur kembali kenapa ia mengunci akun sosmednya dengan penjelasan panjang lebar..atau emang laki-laki tersebut yang pandai bicara sehingga sifat asli putri yang lurus dan bodohnya berkata jujur tanpa melihat langsung laki-laki itu siapa.

Hari demi hari tak terasa perkenalan mereka semakin akrab, laki-laki tersebut juga akhirnya membongkar nama aslinya dan akun asli sosmednya. Ya ternyata dia menggunakan akun palsu dengan nama Vicky, sedangkan akun sosmednya yang asli adalah Hadi. Ya, laki-laki tersebut bernama Hadi.

Hari demi hari setiap malam Hadi menghubunginya, berkomunikasi dengan laki-laki aneh misterius tersebut. Tidak gatal, namun cukup sopan mengusik bertanya tentang kehidupan dan aktivitas putri.

Suatu ketika, laki-laki tersebut bertanya apa kamu ada masalah?? Karena menyangkut apa yang putri upload di sosmednya. Putri menyangkalnya tapi lagi-lagi laki-laki tersebut berkata-kata "aku tidak suka orang berkata aku baik-baik saja, padahal keadaannya tidak baik-baik saja, cobalah cerita, ujarnya". Tah putri yang bodoh terlalu jujur tah laki-laki tersebut yang terlalu dewasa, ah padahal tidak, ternyata laki-laki tersebut secara umur lebih muda dari umur putri, hanya saja mungkin lingkungan yang membuatnya lekas dewasa atau ya karena laki-laki tersebut masih sangat muda untuk menjadi seorang duda. Dan mungkin juga karena putri dulunya tinggal dengan orang tua yang otoriter, punya anak gadis yang selalu di pingit tak boleh kemana-mana tanpa izin, harus tau waktu jam pulang harus ontime jika tidak bapaknya akan marah.

Singkat cerita putri kalah lagi, dia mencerocos menceritakan masalahnya dengan laki-laki tersebut, tanpa embel-embel saking jujurnya seolah olah dia sedang mengetik diary secara online tanpa tau wajah dan ekspresi si laki-laki. Tanpa sadar putri sudah menceritakan semua kehidupannya pada laki-laki tersebut. Ya permasalahnya sangat kompleks, mulai dari sakit yang ia derita, kenapa jauh di rantau, tidak ada sanak saudara, keluarga dan juga masa lalu asal usul orang tua nya merantau, semua tak luput dari curhat putri pada laki-laki misterius tersebut. seolah-olah dia merasa akrab, kenal lama, atau kah laki-laki tersebut berhasil merobohkan pertahannya, ya gaya belagu nya ternyata tidak dirinya, ketahuan, dengan kata-kata sopan selalu berhasil mengusik luka, bertanya tentang kehidupan putri, hingga luka yang paling pedih adalah saat putri harus kehilangan kedua orang tuanya dan terburu-buru pulang dari rantau menggangkat,dan memandikan kedua orang tuanya dalam waktu yang berdekatan.

"Putri". pesan singkat yang memanggil namanya, namun cukup tepat di hatinya seolah-olah ada suara yang memanggilnya. dengan senang hati putri menjawab "ya" hari demi hari dia asik bercerita tentang masalah hidup dan kesehariannya. Dan akhirnya putri sadar "kok perasaan hanya aku yang cerita di??kamu diam saja ??" ujar putri

"Ya kamukan lagi cerita masak aku potong, jadi aku dengarkan ceritamu sampai selesai" dalam hati putri oh so cute ah dasar wanita ujarnya mengerutui diri. tapi cepat ia tampis, "lalu bagaimana dengan kamu di??" tanya putri pada laki-laki di seberang sana "hidupku tidak ada yang special, untuk di ceritakan ujar hadi" ah lagi lagi putri merasa kalah, bagaimana bisa dia sudah cerita panjang lebar dari A sampai Z tentang kehidupannya, tapi laki-laki ini malah jawab datar tentang kehidupannya seperti banyak yang ia sembunyikan.

putri ingat, awal awal hadi pernah mengatakan ia seorang duda tanpa anak, di usiaya yang sangat muda. Ya dia bercerai dengan mantan istrinya saat covid, saat itu di daerahnya besar-besaran pengannguran tak bisa bekerja karena keterbatasan akses, istrinya bekerja, katanya di sebuah pabrik yang mengeskport barang, gaji istrinya di sana walau hanya buruh cukup besar bisa hingga lima juta ujar hadi, putri sedikit tak percaya, tapi hadi bilang kalau itu perusahan asing. ok putri tidak tertarik bertanya lagi atau karena kemampuan bertanyanya kurang. Dia hanya penasaran kenapa hadi bercerai dengan mantan istrinya dan bagaimana rupa dari si mantan istri.

"Hadi, aku boleh tanya tentang masalahmu ?? Kenapa kamu bercerai dengan mantanmu?? ujar putri, dengan perasaan takut kalau-kalau kosa katanya menyingung hati hadi.

"Dia terpengaruh oleh teman-temannya" ujar hadi. Ya ternyata sang mantan selain menjadi wanita karir yang bekerja di pabrik, dengan gaji lebih tinggi dari mantan suaminya, ia suka nongkrong bersama teman-temannya meski di larang oleh suaminya, saat ada uang mereka jalan-jalan berdua, saat tak ada uang mereka dirumah, mantan istrinya suka belanja online, terkadang membeli kebutuhan yang tidak perlu, hadi melarangnya dengan kondisi ekonomi yang lagi terpuruk saat covid, sulit baginya mencari pekerjaan. jadi mereka hanya bisa berhemat. istrinya tidak terima dengan perlakuan baik dari mantan mertua. "ya dia gengsi" ujar hadi.

Ya kedua orang tua hadi datang ke rumah mereka, karena masih baru-baru menikah jadi orang tua hadi sering membawakan makanan ke rumah mereka, tah itu beras, gula, minyak, cabe dan lainnya agar anak dan menantunya bisa makan dalam kondisi yang sedang keterbatasan. Pemikiran orang tua hadi baik, tapi apa yang di maksud baik dari orang tua tersebut tidak di sambut baik oleh sang mantan menantu, dia merasa gengsi menerima pemberian makanan dan bahan pokok untuk hidup dia dan suami. ya hadi setelah menikah tinggal di rumah mertuanya atau lebih tepatnya di rumah istrinya karena orang tua sang mantan sudah meninggal dunia. sedangakan orang tua hadi dahulunya bertani, buruh, dan setelah tua ini mereka membuka toko sembako jadi tidak sulit bagi mereka saat covid ini membantu anak dan menantunya untuk bisa sekedar makan dan bahan pokok mereka bisa bantu.

Hari itu hadi bercerita jika sebelumnya sang mantan istrinya sering meminta berpisah, karena dia tak sanggup hidup susah, dia merasa di atas angin karena hadi tinggal bersamanya di rumah orang tuanya, dan saat ini kondisi keuangan hadi benar-benar tepuruk karena covid jadi tidak bisa sebanyak dulu sebelum covid ini ada, hadi bisa menghasilkan uang lima juta dalam sebulan hasil kerja dia memperbaiki HP, Lactop dan alat elektronik lainnya, Itu terbilang sangat cukup bahkan lebih dengan kondisi mereka yang tidak mengontrak rumah, dan belum punya anak, kendaraanpun masig-masing ada sehingga tidak perlu transfortasi umum, dan selain itu istrinya juga memiliki penghasilan sendiri maka cukup bahkan berlebih jika ia mau untuk menjadi tabungan ataupun kondisi darurat sekalipun, tapi ternyata tidak bagi mantan istrinya yang hobby jalan-jalan ngumpul bareng teman-temannya, dan belanja online. membeli baju-baju baru dan makeup. Gayanya modis, saking modisnya terkadang berhijab, terkadang tidak berhijab, dan hadi membiarkan itu terjadi asal istrinya terlihat cantik dan happy. Ia juga berkata kalau mantan istrinya rajin beribadah dan puasa, tapi tah kenapa sang matan istri tega menghianatinya, dan suka memaki-makinya dengan kasar, belum lagi dengan matan mengambil kredit Bank menggunakan KTP hadi tanpa izin dan pengetahuan hadi, ya hadi baru meyadarinya setelah menandatangani surat perceraian yang di urus sendiri secara diam-diam oleh mantan istrinya.

"Apa kamu tidak ikut mediasi terlebih dahulu saat proses perceraian di??" ujar putri

"Tidak, tidak ada mediasi, tidak ada persidangan perceraian, dia membawa orang dari pengadilan kerumah, dan meyuruh aku menandatangani surat perceraian tersebut, dia bayar orang tersebut agar proses surat perceraian itu berjalan cepat" ujar hadi.

"Aku sudah berusaha bertahan, mempertahankan rumah tanggaku, tah kenapa bisa begini, dulu saat aku bekerja dia yang mendekatiku, sehingga aku jadi akrab dengannya dan kami menikah, saat itu uang aku banyak, jadi saat menikah dia minta apa dan bagaima semua aku kasih aku belikan saja tapi aku tak menyangka saat aku terpuruk dia meninggalkan aku, memakiku, saat dia marah aku diam saja, aku tak tau mau berkata apa, aku juga sudah berkonsultasi dengan keluargaku, Bu de, dan ibuku. kalau memang tidak bisa di didik, di perbaiki lagi ya sudah itu jawabannya, dan akhirnya aku turuti kemauannya mantan, aku tandatangani surat perceraian itu dan aku ambil semua barang-barangku, keluar dari rumah itu. dia yang mengurus semua surat perceraiannya, dan ternyata sebelum surat itu kelar ternyata jauh sebelum itu dia sudah bermain api dengan laki-laki lain tanpa aku tau, ya setelah kami bercerai, tak berapa lama setelah itu ternyata dia menikah lagi dengan laki-laki tersebut.

Aku mengetahuinya saat kondisi ekonomiku mulai membaik, aku ingin memperbaiki hubunganku, mengulang kembali hidup bersamanya, tapi aku tak menyangka kalau dia dengan mudah membuangku, ujar hadi. Ya sang mantan istri ternyata telah merencanakan ini semua, mengambil kredit di Bank atas nama hadi, menggambil diam diam KTP hadi, dan bermain api di belakangnya, mengurus surat perceraian dan saking ingin cepatnya ia membayar orang untuk segera proses surat cerai itu keluar, lalu menikah dengan laki-laki idamannya.

"aku kerumahnya, aku lihat dia sudah ada suami dan anak, suaminya juga memiliki mobil. padahal maksudku kala itu ingin kembali berbaikan dengannya" ujar hadi.

"lalu bagaimana dengan orang tua mu ??" tanya putri

"Bapakku sangat marah, dia mengusirku dari rumah, beliau beranggapan aku yang salah, tidak bisa mempertahankan rumah tanggaku, sehigga sekarang aku luntang-lantung tinggal di workshop dan rumah nenekku.

"Bapak ingin aku berladang, bekerja dengan orang, seperti dia muda dulu, tapi aku tidak mau, aku yakin aku bisa mencari penghasilan dari servis HP, Lactop, dan alat elektronik ini, toh dulu aku sempat punya toko servis HP, itu juga lah munkin awal mula aku banyak didekati perempuan, mereka terkadang cerita HP nya rusak mau yang baru, aku bilang ambil saja di conter, jadi kadang aku memberikannya cuma-cuma sejuta atau apalah yang penting mereka happy dan tidak merajuk lagi pada ku.

"Ah kamu konyol sekali di, segampang itu kamu memberikan uang"

"ya kala itu uangku banyak, rezeki ada, jadi aku fikir tak ada salahnya, toh dia pacarku kala itu"

"Aku hampir gila saat bercerai darinya" "aku benar-benar gila sampai ingin menjual motorku, tapi dilarang oleh ibuku,"itu satu-satunya alat transportasimu nak, gimana nanti kalau kamu mau pergi kerja jauh ndak ada motor" ucap ibu hadi dengan penuh kelembutan.

"ya benar itu, kamu jangan sampai jual itu motormu, gimana nanti kamu kalau mau pergi kerja, kan susah" ujar putri meyakinkan laki-laki itu.

Hari berganti, laki-laki tesebut tidak lagi mengechatnya, ngobrol ngalor-ngidul sebagai teman pelepas penat setelah seharian bekerja. tah kenapa, hati putri menjadi galau, berusaha menghubunginya tapi tak ada jawaban baik itu di medsosnya ataupun chat pribadinya.

suatu malam putri terbangun dan mulai sering gelisah, aneh, mimpi buruk, tanpa sadar putri memangil nama laki-laki tersebut, seolah-olah mereka bersaudara sehati dan sedarah seibu, seperti feeling yang buruk terjadi pada laki-laki tersebut, putri langsung meraih hp nya berharap melihat laki-laki itu online di tengah malam, "Hadi..apa kamu baik-baik saja" ujar putri dalam medsos hadi. Tak ada balasan. sehari, dua hari dan berlalu menjadi bulan.

Hingga suatu hari putri melihat status WA laki-laki itu, ya pemandangan hari hujan seperti seseorang sedang berteduh di gelapnya malam, dengan sorotan kamera menuju pecel lele di seberang jalan yang sunyi dan hujan memecah keheningan malam.

"Mungkin dia lapar, ya pasti dia lapar karena posisi kamera ke pecel lele, hari kan hujan" ih kayak ibu-ibu saja emang dia siapa guman putri dalam hati, sepertinya dia mulai galau dengan perasaanya saat ini, kehilanga teman ngobrol, atau merasa dekat karena tidak memiliki sudara laki-laki yang selama dia dan Alm. Orang tuanya impikan. Ya, putri sempat menjadi anak yang tidak di harapkan oleh papanya kelahirannya, karena ekspetasi alm.papa nya dia ingin memiliki anak laki-laki, kuat, perkasa, yang nantinya bisa mejadi temannya di hari tua ujar Alm. papa nya dulu. Padahal pada kenyataannya putrilah anak satu-satunya yang mengangkat jenazah kedua orang tua dan keluarganya sendiri tanpa keluarganya yang lain yang tak mau hadir saat musibah itu terjadi, ya mungkin itu salah satu alasan putri merasa dekat, di dengar, ada teman ngobrol cerita seperti seolah olah Alm. orang tua nya masih ada.

"Hadi apa kamu baik-baik saja" ujar putri menghubungi laki-laki tesebut, tak ada balasan, dengan gusar dan menghilangkan harga dirinya dia memberanikan menelpon laki-laki tersebut. Ya selama ini mereka hanya berkomunikasi lewat chat, tidak pernah video call, telepon ataupun fotonya putri hanya melihatnya satu foto di akun laki-laki itu dan itupun foto lama.

"aku tidak yakin kamu orang" ujar putri saat dia bertanya mana foto lain laki-laki itu kenapa hanya satu di medsosnya.

tapi jawaban laki-laki tersebut "kan cukup satu setidaknya itu foto asliku dan meyatakan itu aku asli orang" ujar laki-laki itu dulu sebelum tiba-tiba ia menghilang. Ya tak ada komunikasi suara, ataupun video call karena perbedaan gender.

Sebulan, dua bulan berlalu, tiba-tiba ia mendapatka notifikasi chat. ya Hadi membalas chat pertanyaan putri. "Aku baik-baik saja kok" ujar nya singkat.

"Kemana saja kamu di" ujar putri penasaran

"Aku ndak kemana-mana, aku kerja bolak-balik antar keponakanku pergi sekolah, sebulan ini, dan aku kecelakaan kemaren karena tidak lihat jalan jadi di tabrak orang, HP ku rusak, maaf ya tak balas chat kamu", ujar hadi

"lalu bagai mana keadaanmu sekarang??" ujar putri ah pantas saja beberapa hari belakangan perasaannya tidak enak, seolah-olah dia kenapa napa, ah masak sih tanya nya dalam hati, kan dia tak pernah bertemu dengan laki-laki ini, tidak pernah komunikasi tatap muka video call, tau gimana suaranya saja tidak, guman putri dalam hati, bingung sendiri, tanya sendiri, jawab sendiri, ndak mungkin juga ia ada kontak batin ce'eleh, kejauhan fikirannya.

"kepala ku terbuntur aspal, dan kaki tangan luka" ungkap hadi dan mengirimkan foto tangannya yang luka.

"oh bagaimana kepala mu sekarang" ujar putri

"sering pusing, tapi ndak apa" jawab laki-laki itu

"kalau gitu priksa kedoter ya, ungkap putri

"tidak, waktu kecelakaan itu saja aku sempat pingsan, di bawa orang kerumah sakit, pas sadar di rumah sakit aku kabur saja, taku periksa, bayar rumah sakit mahal, aku tak ada BPJS, ungkapnya lirih.

rasa sedih menghampiri hati putri, ya dulu dia pernah kecelakaan, sehingga dia harus dirawat dirumah sakit dan akhirnya sembuh setelah minum obat herbal china untuk pendarahan di kepala.

Putri mencari obat herbal china tersebut di toko online, dan menemukannya, sangat mahal emang untuk harga kantongnya, tapi kalau iya dia mau bantu. Lalu putri mengirimkan foto obat tersebut ke hadi, berharap laki-laki itu mau menerima kebaikannya, ya maksudnya baik agar orang yang dia fikir sahabat tersebut menjadi sehat.

"Di aku kirimkan kamu obat ini ya, seraya mengimkan fotonya, ini bagusloh, aku perah minum ini, ya buat jaga jaga saja kalau-kalau ada pendarahan di dalam, kan kata kamu sering pusing sejak kecelakaan"

"tidak usah" jawab hadi.

"apa ibumu tau kalau kamu kecelakaan ??" ujar putri

"tidak, ndak perlu dia tau" ucap hadi

"ya udah kamu priksa ulang lagi ya ke rumah sakit, takut kenapa-napa, ujar putri lagi khawatir

tapi chatnya tidak di balas lagi, putri melihat kembali foto tangan tersebut, "oh sepertinya dia sedang bersama temannya ngumpul. guman putri

tapi semakin malam, semakin larut putri menunggu respon laki-laki tersebut, jelas tidak ada, sedangkan dia bertanya-tanya di sini.

dia bisa saja mengirimkannya ke alamat laki-laki tersebut toh beli obatnya secara online, tapi laki-laki tersebut pernah cerita kalau dia di usir dari rumah neneknya di Jombang dan sekarang dia tinggal di workshop. putri tak tau alamatnya, karena yang ia tau hanya alamat rumah nenek laki-laki tersebut.

dulu dia pernah bertanya, jadi mereka saling memberi alamat asli masing-masing. putri pun pernah mengirimkan makanan yang dia beri online, tak ada maksud apa-apa di hatinya, hanya saja dia juga pernah tinggal sendiri jauh dari keluarga,dan terlebih sejak orang tua keluarga nenek kakeknya sudah meninggal semua, membuat putri menjadi gampang tersentuh, seolah-oleh dan seandai-andai dia masih ada orang tua dan keluarga lainnya. itulah yang membuat hatinya terdorong niat membantu laki-laki yang ia kenal hanya lewat chat.

Pernah suatu hari putri mengalami masalah, lalu bercerita pada laki-laki tersebut tapi responnya menjauh. pernah juga dia benar-benar butuh teman curhat saat hidupnya hancur setelah seseorang mengatakan padanya kalau dia tak pantas untuk hidup dan itu sangat membuatnya terluka, karena itu adalah orang terdekatnya, dan putri ingin bercerita pada hadi, ia menghubungi laki-laki tersebut lewat telepon tapi tak di angkat. lalu di jawab "kenapa" karena purti menmiliki riwayat penyakit jantung, dia suka memendam masalahnya, maka dia tak sanggup mengetik pesan kala itu untuk meminta bantuan pada siapapun. dia hanya merekam suaranya yang hampir tidak terdengar jelas ke chat hadi. tapi laki-laki itu hanya berkata, "kamu kenapa, suara mu tidak jelas" benar-benar situasi yang mencekam, sakit parah sendirian di kamar, tak bisa menelpon siapa-siapa karena emang dia tak ada keluarga ataupun teman dekat. obatnya jauh terletak. ya selama ini putri mengkonsusmsi obat isosorbetdinatret, obat hisap di bawah lidahnya jika peyakit jantung nya kambuh.

sedih, hacur, tapi kosong tanpa tau berkata-kata, dia fikir dia akan mati malam itu, tapi ternyata tuhan masih memberikannya hidup sehingga masih bisa terbangun pagi hari walau dengan kondisi susah berdiri. ya dulu putri pernah terkena peyakit stroke sehingga sebelah badannya kaku, dan harus duduk di kursi roda, akibat kecelakaan dan juga akibat terlalu memendam perasaan masalah sendirian jadilah dia bolak-balik rumah sakit.

hari-hari berlalu, tak ada lagi chat dari laki-laki yang dia fikir adalah sahabat pena. hingga suatu hari putri pun kesal, menyadari dia hanya di cari saat laki-laki itu sepi tak ada teman ngobrol kala malam menyapanya.

dia mengomel, kesal ke laki-laki itu di sosmednya mengatakan "kamu sama saja dengan yang lain , cari aku pas butuh, sahabat apa kamu." ujar putri kesal

"ngapain kamu marah-marah, emang sejak kapan kamu cari aku, janga asal bicara kamu" kata kata yang cukup kasar dan menyakitkan di hati putri. padahal selama ini jika laki-laki itu mengechatnya putri selalu dengan senang hati membalas chat nya, mendengarkan ceritanya, mecarinya saat tak ada kabar, justru dia yang hilang tak jelas, justru saat dia sakit putri peduli tapi ti acuhkan. benar-benar kurang ajar. lalu putri membaca kalimat di sosmed "laki-laki yang di sakiti oleh perempuan yang ia cintai, maka perempuan setelah itu hanya akan menjadi korban, atau mainannya karena dia tak pernah benar-benar cinta ataupun menganggap persahabatan teman itu ada terlebih dengan wanita, karena baginya wanita yang pertama menyakitinya berarti semuanya sama.

cukup membuat hati pilu dengan niat baik tanpa embel-embel dari persahabatan ini, ah aku anggap kamu sahabatku, teman ku, aku selalu ada saat kamu butuh teman curhat, cerita sampai larut malam yang aku sendiri juga kadang ngantuk. tapi tanggapan mu.... ujar putri.

karena pernah suatu ketika, laki-laki itu gabut, dia pergi bersama teman-temannya keluar kota, hanya untuk nongkrong ngopi di tepi jalan. dia menghubungi putri dan melihatkan foto kopi ramai orang duduk bercerita.

putri menanggapinya dengan serius. dan menungu nya pulang apa sudah sampai workshopnya kembali apa belum. ya tak ada maksud apa-apa dalam hatinya karena dia sering melihat berita di wilayah jawa timur sana sering terjadi pembegala, rusuh, dia hanya khawatir dengan sahabat penanya. tapi ternyata laki-laki itu berulah." kamu sudah sampai" tanya putri

"sudah, dari tadi ujarnya, "kenapa mang"?? tanya nya

"Oh syukurlah, aku menungguin kamu udah sampai apa belum ke workshop mu, takut kenapa-napa di jalan ujar putri jujur.

"oh , tidur lah, aku sudah di workshopku" ujarnya santai tanpa rasa bersalah atau memang laki-laki itu tak sekalipun mengganggap putri sebagai teman, sahabatnya, atau hanya mengganggap putri sebagai pelarian, hiburan saat dia sepi tanpa teman cerita kala malam, iseng. Jauh berbeda dengan tanggapan putri yang menggunakan persaannya sebelum logika.

sejak kejadian itu putri tak lagi menaruh harap bahwa dia benar-benar di anggap teman, sahabat oleh laki-laki itu. jika pun ada perakapan seperti saat laki-laki tersebut galau lagi mengirimkannya foto pemandangan sawah dan matahari terbenam, ataupun saat masuk musim liburan laki-laki tersebut berkata "apa kamu mau kesini putri" putri menjawabnya dengan acuh. "ngapain??, aku saja tidak yakin kamu orang apa tidak, nanti aku kesana kamu ak ada, lagian buat apa" jawab putri jujur. hatinya mulai kecewa, merasa tak di anggap sahabat, meskipun hanya sahabat pena tanpa berjumpa, tanpa suara.

hari semakin berlalu, bulan berganti tahun, dan percakapan mereka mulai tak terdengar bunyi notifikasinya. putri berusaha mejaga harga diri. toh selama ini dia merasa sudah berusaha menjadi teman yang baik, menjadi pendengar yang baik baginya.

terkadang dia mendapatkan notif kembali, ya laki-laki itu mengirimkan link film korea yang menunjukan laki-laki terluka di masa lalunya dan akhirnya menemukan wanita yang menerimanya apa adanya, sebagai cinta sejatinya.

putri melihat film yang dia kirimkan, dan hanya menganggapi, megomentari film tersebut. kalaupun ada komunikasi hanya sebatas film tersebut, dan terkesan laki-laki itu mengiginkan cinta sejati seperti di drakor tersebut, mencintai pasangan apa adanya, memulai dari nol, menunggu dengan setia, dan menerima kekurangan laki-lakinya. seperti ingin mengungkapkan aku ingin seperti ini seseorang menerimaku apa adanya ya baik langsung ataupun tersirat diamengungkapkannya pada putri. dan putri hanya menanggapi "ya suatu hari kamu akan menemukannya, percayalah pada tuhan" ujar putri. dan komunikasi terputus kembali.

ya putri lebih banyak memberikan pemikiran agar dia maju, semangat kerja, dan menjaga ibu serta nenek laki-laki itu dengan baik. mendoakannya dengan sungguh-sungguh bukan hanya sekedar doa di mulut mengatakan semoga kamu berhasil ya, semoga pekerjaanmu lancar ya, tidak, putri benar-benar mendoakan laki-laki itu termasuk agar dia mendapatkan jodoh yang baik seperti yang dia impikan.

kalimat yang membuatnya pedih yang ia sampaikan pada laki-laki itu "aku bukan siapa-siapa mu, aku hanya temanmu yang tak pernah bertemu, tapi aku doakan agar kamu sukses, pekerjaanmu lancar dan kamu bertemu jodohmu, agar suatu hari kamu bisa dengan bangga menunjukan pada orang-orang yang menghinamu hadi, dan semoga ibu dan nenekmu sehat selalu panjang umur, kamu tak kehilangan apa apa hadi, kamu masih ada ibu, nenek, papa dan adekmu, kamu hanya kehilangan wanita yang tak pantas bagimu, tuhan maha adil." kata kata yang tulus dia ucapkan dan doakan.

seandainya ia memiliki ibu, bapak, saudara, keluarga yang utuh guman putri dalam hati. setidaknya dia merasa sadar dia hanya orang lewat dalam hidup laki-laki tersebut bukan benar-benar di angap teman sahabat, mungkin hanya teman iseng untuk peghibur bosan kala sepi bagi laki-laki itu, tapi tidak bagi putri. benar, berhenti berharap di anggap sahabat adalah hal yang tepat.

kalaupun laki-laki tersebut membuat status galau akan mantan, wanita dan hidupnya, putri hanya menanggapi percaya dan yakinlah pada tuhan, ataupun kadang masih berkata baik, apa kamu baik baik saja, jikalau laki-laki itu ingin bercerita tentang masalahnya lagi, ya hanya kata tanpa espetasi di anggap sebagai teman, sahabat lagi.

putri tak tau kenapa, ada rasa sayang pada laki-laki tersebut yang ia rasa itu konyol, ah mungkin karena tak ada saudara laki laki, tak ada suadara teman berbagi cerita, atau hanya godaan setan, toh dia dan laki-laki itu terpisah jarak yang cukup jauh antar pulau, dia berusaha menggunakan logikanya. kata-kata kecil dan tajam cukup mebuatnya sadar bahwa buka dia yang diinginka laki-laki itu, dia bukan siapa-siapa, bukan teman, bukan sahabat, hanya perempuan yang hadir di dunia maya sebagai pelajaran hidup bagi masing masing tokoh. tapi bagi putri laki laki itu tetap adalah teman sahabatnya yang tak pernah dia temui. ya laki-laki tanpa bayangan. yang datang dan pergi menghilang tanpa aba-aba, yang muncul kepermukaan tanpa berita, yang membuatnya belajar bersyukur kembali dengan apa yang sekarang ia punya, meski setiap lebaran ia sendiri di tengah keramaian orang yang bercengkrama, tertawa, sedangkan hatinya pilu, rindu, berharap ada tema berbagi selain meliat nisan-nisan orang yang telah pergi darinya.setidaknya di luar sana masih ada orang yang tak bersyukur dengan apa yang ia punya, membandingkan hidupnya dengan putri yang terlihat bahagia dan baik-baik saja, sedangakan dalam hati jika mati bunuh diri bukan dosa, mungkin sudah ku lakukan, karena dia sendiri tidak baik-baik saja, tidak sekuat , seceria, sebahagia yang di fikir orang, hanya dia tau cara menerima hidupnya, dia tau di selala nafas jantung yang sakit terkadang terasa perih, dia masih berfikir dan berbuat baik pada sesama, walau dalam hatinya masih berkata "tak semua orang mengganggapku teman, sahabat, yang datang pada ku hanya pas butuh dan aku dilupakan" setidaknya niat baik tanpa maksud tujuan embel embel, "semoga kamu bahagia, semoga kamu selalu di lindungi tuhan di manapun kamu berada" ujar putri pada kalimat terakhir yang ia kirimkan pada laki-laki tersebut.

ya demi menjaga harga dirinya lebih baik dia menjauh, dari pada terluka

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)