Flash
Disukai
1
Dilihat
12,608
Kucing Kelas
Drama

Ia menggeliat pelan. Bulu-bulu putih – kuning keemasan yang menutupi sekujur tubuhnya bergerak lembut. Terlihat seperti es krim vanila dengan tambahan selai nanas bagiku. Matanya menyipit sehingga hanya tampak seperti garis lurus – membentuk garis miring ke bawah yang bertemu di pangkal hidungnya.

Haya merebut lidi yang digunakan Kawa untuk menggelitik kucing liar agresif – tampak tenang itu. Ia melilitkan sebuah pita hijau pada pangkal lidi yang kemudian ia urai menjadi seikat benang. Ia menyapukannya ke wajah Neo – nama yang entah bagaimana disepakati untuk menjadi nama kucing itu – membuat Neo membuka matanya dan terbangun dari kegiatan berbaringnya. Hidungnya bergerak-gerak mengendus untaian benang itu.

Kedua manusia itu pergi, begitu juga dengan lidi dan seikat untaian benangnya. Neo kembali menyandarkan dagu pada lengannya. Kembali membentuk garis lurus miring yang bertemu di pangkal hidungnya. Dan tubuhnya kembali mendiam. Lelah. Lelap. Seperti terkunci dari hingar-bingar ruang kelas di siang itu. Kembali menikmati tidur siangnya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)