Flash
Disukai
0
Dilihat
2,648
Iblis tak bisa menyesatkan, Nabi tak bisa memberi hidayah
Religi

'Kau yang mulai kau yang mengakhiri, kau yang berjanji kau yang mengingkari.'

Terdengar suara nyanyian di pos ronda pinggir desa yang dilantunkan oleh Dani, Pardi dan Marto. Pemuda kampung itu hampir setiap malam bakda Isya selalu nongkrong di pos ronda tersebut. Suasana desa itu memang tenang dan juga aman, jadi pos ronda itu nyaris tanpa fungsi. Hanya untuk melengkapi sarana desa aja. Jadi tak heran kadang beberapa pemuda menggunakan pos ronda itu untuk sekedar nongkrong dan bercengkerama.

"Wah, enak nih." Tiba tiba Kang Udin yang baru datang langsung nyomot pisang goreng dan menuangkan segelas kopi hangat.

"Elah, baru datang langsung main embat aja Kang," gerutu Pardi.

"Mubazir Di, kalian nyanyi ada makanan enak dianggurin," seloroh Kang Udin.

Mereka pun tertawa dan melanjutkan nyanyi lagu lagu dari Bang Rhoma Irama. Sedangkan Kang Udin masih tenggelam dalam menikmati pisang goreng, kopi dan nyebat.

"Lagu lagu Bang haji emang enak dipakai nongky nih, santai dan gampang." Ujar Marto sembari meletakkan gitarnya dan mengambil pisang goreng dipiring. Takut kehabisan.

"Kang, kemarin desa sebelah tuh, rame rame pada bongkar makam yang katanya keramat. Kang Udin udah dengar belum?" Tanya Pardi.

Srruuuupp!

Kang Udin menyeruput kopinya lalu menjawab, "Emangnya kenapa kok dibongkar Di? Makam ndak gimana gimana kok dibongkar. Itu kan tanda warisan leluhur desa juga."

"Infonya sih, banyak yang minta berkah disitu. Menyesatkan iman. Katanya sih gitu Kang," timpal Pardi.

"Lha wong sama makam aja kok bingung, takut tersesat. Trus gimana kalau ntar binimu mau lahiran, trus minta tolong ke bidan apa iya dihukumi sesat?" Ujar Kang Udin lagi.

Dhani yang sedari tadi hanya diam tapi menghanyutkan pisang goreng goreng dipiring menuju perutnya akhirnya bicara, "Lha kalau minta minta dimakam keramat seperti itu kan jadi pintu Iblis dan setan untuk menyesatkan manusia Kang?"

Kang Udin tertawa agak keras, sontak itu membuat mereka bertiga melongo bingung dengan apa yang ditertawakan Kang Udin.

Setelah menyedot lagi rokok dan menghempaskan asapnya Kang Udin berkata, "Kalau urusan tersesat kok langsung nuduh Iblis dan setan, ya ga bisa gitulah. Iblis dan anak keturunannya itu diberikan keistimewaan oleh Allah sampai akhir zaman, tugasnya pun hanya untuk menggoda anak cucu Adam agar tersesat dari ketetapan yang sudah digariskan oleh Tuhan mereka. Garis bawahi ya, meng, go, da." Kata Kang Udin sambil mengeja kata menggoda.

"Ya kan sama aja Kang tujuannya menyesatkan," protes Marto.

"Tujuannya sama memang, kalau dinilai dari tujuan akhir. Tapi prosesnya beda. Iblis tak diberikan kewenangan untuk menyesatkan manusia, dia hanya diberikan tugas menggoda manusia untuk menjadi sesat. Kalau Allah memberikan hak kepada Iblis untuk menyesatkan, maka manusia seluruhnya pasti akan tersesat, lha wong ilmunya Iblis itu jauh lebih canggih dari manusia kok. Dia juga pernah beribadah melebihi ibadahnya manusia kok. Demikian juga para Nabi dan Rasul, mereka tak diberikan kewenangan untuk memberikan hidayah. Itu sudah haknya Allah. Ga bisa diganggu gugat. Makanya dalam kisah para Nabi dan Rasul banyak sekali keluarga Nabi yang ingkar kepada Allah. Kan'an, anak nabi Nuh, contohnya. Dia anak Nabi tapi kan ingkar? Artinya Allah ingin memberikan petunjuk kepada kaum setelah Nuh, bahwa soal hidayah terserah Allah sendiri mau kasih kesiapa. Nah dari sini kita bisa tarik kesimpulan, ketika Adam dan Iblis diturunkan ke bumi maka tugas mereka hanyalah menyampaikan! Apa yang disampaikan? Adam dan keturunannya menyampaikan risalah kebaikan bagi umat manusia dan alam semesta untuk kebaikan, sedangkan Iblis dan anak cucunya menyampaikan hal sebaliknya. Dan semua kebaikan dan keburukan didunia muara atau sumbernya juga dari Allah."

"Hah, sebenarnya aku mulai mumet Kang sama penjelasanmu, tapi kok penasaran. Trus kalau gitu misal ada orang yang tersesat, terjerumus dosa dan maksiat itu siapa yang salah?" Tanya Pardi lagi sambil garuk garuk kepala.

"Ya itu ketetapannya ALLAH. Makanya dalam Asmaul Husna Allah ada yang namanya Al Hadi, Maha Memberi Petunjuk, ada juga Al Muqolibul Qolbu, Yang membolak-balik kan hati. Jadi misal sekarang kamu Di, dapat bisikan buat main cewek dikomplek pelacuran, trus kamu bisa nahan ga berangkat, itu bukan kamu yang menggerakkan, melainkan Allah masih memberikan kamu petunjukNYA. ALLAH masih ndak rela kamu bermaksiat, bukan karena imanmu kuat, ndak sama sekali. Imanmu sama iman kita semua itu ndak sebanding dengan Iblis kok. Sama iblis dan setan receh aja kita udah keok!"

"Kang, kang, aku malah ikutan mumet, trus kita harus bagaimana biar selalu tahan godaan iblis dan setan? Biar Allah tetap kasih kita iman?" Tanya Pardi sambil bersungut.

"Ya berdoa aja, sisanya bukan urusan kita lagi," jawab Kang Udin pendek.

Pardi, Marto dan Dani terpaku dan terdiam. Sepertinya dalam otak mereka berfikir dengan banyak sekali pertanyaan tentang hakekat Tuhan dan apa maksud dari Tuhan melakukan semua ini. Iblis dan manusia memang menjadi aktor kehidupan didunia dari dua kubu yang saling berlawanan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)