Flash
Disukai
13
Dilihat
10,828
JEMPOL KAKI
Thriller

“Geri, buruan mandi. Udah mau Magrib!” teriak Mama ketika melihatku masih asyik bermain tanah di halaman belakang.

“Mandiin, dong, Ma.”

“Ingat, Ger, kamu itu udah gede. Udah jadi kakak. Mulai sekarang harus bisa apa-apa sendiri. Mandiri, dong!” gerutu Mama dari arah dapur sambil melangkah menuju ke kamar atas. Aku yakin Mama mau membangunkan adikku yang baru berusia satu minggu dan menggendongnya. Kata Mama, adik bayi enggak boleh tidur dan ditinggal sendirian saat Magrib.

“PAPA, BAYI KITA MANA, PA?!” Tiba-tiba kudengar Mama berteriak histeris, diikuti suara langkah kaki Papa yang buru-buru menaiki anak tangga. Aku tahu saat ini mereka pasti panik bukan main.

Diam-diam aku tersenyum. Tinggal menutup jempol kaki di depanku dengan tumpukan tanah, maka aku akan kembali jadi anak satu-satunya yang Mama dan Papa manjakan lagi.

***

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)