Flash
Disukai
3
Dilihat
4,858
Gema yang Redup
Drama

Adit mengintip situasi di luar dari balik celah bilik. Matanya fokus mengamati ruang lapang di sekitar. Telinganya awas, menangkap suara apa pun yang mungkin menjadi pertanda—riang gembira, kumandang takbir, atau langkah tergesa menjinjing sebuah bungkusan.

Namun, tak lama, ia duduk dengan lesu. Raut wajahnya memendarkan rasa kecewa. Harapannya melebur dalam sunyi.

"Mak.... kayaknya Lebaran Haji kali ini nggak akan ada daging, ya? Masih sepi," gumamnya pelan. "Tapi, Emak masak daging ayam, kan?" Ia menatap ibunya, masih menyimpan asa yang lain.

Sang ibu membelai lembut rambut Adit. Pandangannya sayu, mengarah pada periuk kosong yang bertengger di atas tungku.

"Kalau tahun ini tidak ada daging kurban, tak apa, kan? Toh, kita pernah merasakannya.... dulu," ucapnya, sembari mendekap sang putra.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)