Masukan nama pengguna
Aku tidak tahu kapan tepatnya punya kemampuan ini. Mungkin satu bulan yang lalu atau dua bulan yang lalu.
Satu bulan atau dua bulan yang lalu aku pulang malam dari kantor setelah lembur kerja. Aku pulang naik bus umum, aku menunggu di halte dekat kantor. Setelah menunggu hampir lima menit, bus umum datang. Aku masuk ke dalam bus. Bus penuh. hari ini aku tidak dapat rejeki berupa tempat duduk.
Aku berdiri tepat di belakang seorang laki-laki berambut putih memakai baju berwarna putih juga. Karena berada di depanku otomatis aku melihat bajunya dan aku pun bisa membaca apa yang menjadi pikiran laki laki tua itu.
Duh gusti harus kemana lagi aku mencari, sudah tiga hari kami sekeluarga belum makan. Kira- kira Begitulah suara hati laki-laki berambut putih yang memakai baju berwarna putih yang ada di hadapanku.
Aku merogoh kantong celanaku, tempat aku menyimpan uang darurat.
Aku merasakan ada beberapa lembar uang di sana.
Aku bertanya kepada laki laki tua di hadapanku, dia berhenti di halte mana. Dia menjawab di halte depan.
Dia lalu balik bertanya kepadaku turun di halte mana. Aku menjawab di halte yang sama.
Bus kemudian berhenti, laki laki berambut putih dengan baju berwarna putih itu turun, aku juga ikut turun.
Aku mendekatinya kemudian aku rogoh uang yang ada si kantong celana lalu aku berikan kepadanya.
Aku kemudian mempercepat langkahku.
Dari jauh aku melihat laki laki berambut putih memakai baju warna putih itu bersujud lalu dia duduk kemudian dia menggangkat tanggnnya. Dia tau kalo Allah sudah mengabulkan doanya.
###
Setelah kejadian di halte bus itu. Aku mulai tak nyaman apabila bertemu orang. Aku mulai menjaga pandangan.
Apabila bertemu orang, aku lebih memilih melihat ke lantai ataupun ke arah atas. Hal ini aku lakukanagar aku tidak melihat baju yang dia pakai.
Aku juga mulai membatasi kegiatanku di luar kos. Aku anak rantau yang tinggal jauh dari rumah. Aku berasal dari ujung pulau Sumatra.
Hanya kegiatan terkait dengan pekerjaan dan satu kegiataan lain yang tak kalah penting.
Kegiatan itu adalah bertemu dengan guru atau ustdaz. Sudah beberapa kali aku minta di ruqyah oleh seorang ustadz.
Ustadz tersebut juga mengajari aku untuk melakukan ruqyah mandiri.
Hampir setiap hari sebelum kerja dan sesudah kerja, aku melakukan ruqyah mandiri.
###
Waktu istirahat telah tiba, aku bergegas ke masjid lalu makan siang. Aku biasa makan siang di depot langganan. Hampir setiap hari aku makan siang di depot langganan, depot yang paling dekat dengan kantor.
Depot ini juga paling dekat dengan masjid. Setelah sholat Dzuhur dan rebahan sejenak, aku lalu menuju ke depot langganan.
Begitu aku masuk depot langganan, antrian untuk pesan makan sudah panjang.
Aku ikut antri sambil tetap menahan pandangan ke lantai atau ke langitlangit
Aku pesan nasi pencel dengan telor goreng untuk makan siang kali ini.
Kini aku harus mencari dimana aku duduk, depot langganan penuh dengan orang. Aku melihat ada orang berambut panjang yang melambaikan tangan kepadaku, lalu menunjuk satu kursi kosong di depannya.
Aku bergegegas menuju orang tersebut.
Aku sampaikan terimakasih sambil melihat baju orang itu dan aku jadi tau isi pikiran orang itu.
ORANG INI MAU MERAMPOK RUMAH KOS-KOSAN
Aku juga melihat baju orang disebelah kiri pria berambut panjang, pria gemuk dengan kepala plontos. Aku juga tau apa pikiran pria gemuk dengan.kepala plontos ini.
Orang gemuk ini satu komplotan dengan pria berambit panjang didepanku. Mereka berdua mau merampok.
Aku jadi binggung sendiri apa yang harus kulakukan.
Apa harus lapor polisi? Rasanya tidak mungkin karena kejadiannya saja belum terjadi.
Apa aku bilang saja kepala mereka berdua agar tidak merampok, yang adamereka malah menghajar aku.
Aku berpikir sejenak, aku bisa saja salah sangka kan. Bisa jadi mereka tidak ada niat merampok dan hanya prasangka burukku saja.
Segera aku mempercepat makanku.Aku tidak mempedulikan lagi pria berambut panjang dan pria gemuk dengan kepala plontos.
Setelah makanku selesai, aku bergegas keluar dari depot langganan. Di depan pintu keluar depot langganan, aku melibat mereka berdua masih bicara.
###
Setelah Pulang kerja sambil menunggu buskotadatang,aku melihat handphone. Aku membaca berita di sebuah website. Aku terkejutnya ketika membaca berita sebuah kost kost yang dijagaoleh pemiliknya yaituduaorang lansia dirampokoleh orang yang tidakdikenal.
Kini kedua lansia tersebutmasuk ke rumah sakit. Pelaku diperkirakan dua orang. Pelaku sendiri masih dicari polisi. Aku yakin sekali pelakunya dua orang yang akutemui di depot langganan siang tadi. Aku menyesal tidak berbuat sesuatu tadi siang.
###
Malam ini Aku tidak bisa tidur sama sekali, aku masih teringat kejadian tadi siang. Aku menyesal, aku harusnya berbuat sesuatu untuk mencegah dua orang perampok tadi.
Aku mau keluar kos sebentar, aku mau mencari udara segar.
Aku berjalan terus berjalan hingga aku mencium bau sesuatu, aku sepertiingat bau ini. Bau ini adalah bau baju yang dipakai perompak di depankutadi siang. Baju-baju itu seperti menuntun aku ke tempat mereka.
Aku menemukan mereka berdua sedang duduk di gang sempit dekat pasar.
KURANG AJAR
Makianku dalam hati. Mereka berdua barusaja membuat dua orang lansia masuk rumah sakit tapi masih bisa bercanda dan tertawa.
Aku segera mengambil handphoneku, aku ambil foto mereka berdukakemudian aku kirim foto tersebuat lewat aplikasi ke ustadzku. Aku juga mengirim lokasiku terkini. Aku ingat ustadzku punya anak seorang polisi.
Lima menit kemudian sang ustadz membalas pesanku. Dia sudah menghubungi anaknya yang polisi. Ustadz dan polisi akan segera menuju ke tempatku.
Tidak berdelang lama ustadz dan beberapa polisi datang. Aku segera memberitau lokasi kedua perampok.
Beberapa polisi berjalan pelan menuju pria berambut panjang dan pria gemuk berkepala botak. . Mereka akan menyergap pria berambut panjang dan pria gemuk berkepala botak. Pria berambut panjang mengetahui pria didekatnya adalah polisi.
Pria berambut panjang berusaha melawan. Dia melemparkan botol kosong ke salah satu polisi. Dengan sigap polisi itu menghindar dan menendang botol.Pecahan botol itu berhamburan di udara.
Polisi yang lain membanting pria berambut panjang.
Pria gemuk berkepala botak lari begitu tau dikepung polisi. Salah satu polisi berhasil mengejarnya, kemudian menangkapnya.
Tidak butuh waktulama bagi polisi untuk meringkus kedua perampoktersebut.
###
Setelah kejadian malam itu, aku memilih resign dari pekerjakaanku. Aku memilih pekerjaan yang bisa dikerjakan tanpa bertemu orang secara langsung. Pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja. Aku memilih pulang kampung daripada di kota. Aku rindu ibuku.