.

Untuk pertama kalinya, Rena merasakan kelezatan kue kering berlapis gula yang sudah lama diinginkannya. Kue itu seringkali dilihatnya melalui tayangan video yang ditontonnya. Sayang, harganya lumanyan mahal. Kini, Rena mendapatkannya dari Milka, teman sekelas Rena yang sedang berulang tahun.

"Kamu dapat kue berbentuk apa?" tanya Sofia, teman sebangkunya, seraya mengintip ke dalam goodie bag Rena.

"Bentuk kelinci. Lucu, ya. Punyamu berbentuk apa?" Rena balik bertanya.

Sofia memamerkan kuenya. "Aku dapat kue berbentuk kucing," jawabnya. "Yuk, kita makan bareng."

Kedua sahabat itu pun makan bersama. Sebetulnya, Rena merasa sayang memakan kue itu. Kue tersebut terlalu cantik untuk dimakan!

***

Sebulan kemudian, hari ulang tahun Rena tiba. Dalam hati, ingin sekali dia berbagi kue-kue kering seperti yang dilakukan Milka. Meski sedikit ragu, akhirnya Rena memberanikan diri untuk meminta kepada Bunda.

"Bun, aku ingin berbagi kue dengan teman-temanku saat ulang tahun nanti. Boleh tidak?" tanyanya.

"Boleh saja. Ingin dibuatkan kue apa? Kue donat, mungkin? Bunda bisa membuatnya. Harganya lebih terjangkau kalau kita buat sendiri," jawab Bunda.

Rena menunduk kecewa. Donat? Bunda memang berjualan donat bertabur gula halus dan menerima berbagai pesanan kue basah, tapi Rena tidak ingin membawa donat. Tidak seru!

"Kue kering, Bun. Terus, kuenya dihias gula berwarna-warni, jadi bentuk macam-macam." Rena berusaha menjelaskan.

Bunda terdiam sejenak, tampak berpikir keras. "Hei, ini ide bagus. Bagaimana kalau kita bikin kuenya, lalu kita packing dalam kotak-kotak kecil beserta icing sugar warna-warni? Nanti biar teman-temanmu bisa bebas berkreasi sendiri dengan kue mereka," usulnya.

Eh, kayaknya seru. Tapi, memangnya Bunda bisa membuatnya?

"Bisa dong," jawab Bunda sambil tertawa mendengar pertanyaan Rena. "Membuat kue kering justru lebih mudah," tambahnya.

"Wah, asyik. Kalau begitu, kita buat sekarang saja, yuk!" seru Rena.

Sambil tertawa, Bunda mengelus kepala Rena. "Ya, tapi jangan sekarang. Nanti saja, dua hari sebelum ulang tahunmu. Supaya kuenya lebih segar."

***

Kebetulan sekali, ulang tahun Rena jatuh pasa hari Senin. Maka, Sabtu itu, Rena dan Bunda mulai sibuk membuat icing cookies.

Pertama-tama, mereka menyiapkan bahan-bahannya. Bahan yang digunakan untuk membuat cookies adalah tepung terigu, mentega atau margarin, dan kuning telur. Sementara bahan untuk icing-nya adalah simple syrup serta gula halus.

"Bun, apa sih bedanya mentega dan margarin?" tanya Rena.

"Mentega itu terbuat dari lemak hewani, Ren. Kalau margarin, dari lemak nabati," jelas Bunda seraya sibuk mengaduk bahan-bahan kue dengan spatula.

"Kita nggak pakai mixer, Bun?" tanya Rena lagi.

"Nggak perlu, kita pakai cara praktis saja. Ini mirip seperti cara membuat kulit pai. Tolong bantu giling adonannya ya," pinta Bunda.

Rena menggiling adonan menggunakan roller sesuai petunjuk Bunda, kemudian mereka mulai memotong adonan tersebut menggunakan cookie cutter beraneka bentuk. Seru sekali.

Setelah siap, mereka memanggang kue-kue tersebut di dalam oven selama delapan belas menit. Wanginya sungguh menggoda!

Sembari menunggu kue matang, mereka menyiapkan icing aneka warna. Icing sugar ini adalah gula cair aneka warna yang digunakan untuk menghias kue. Cairan gula tersebut akan mengeras bila didiamkan selama beberapa menit.

Cara membuatnya adalah dengan mencampurkan simple syrup ke dalam sejumlah gula halus hingga mengental. Selain menggunakan simple syrup, kita juga bisa menggunakan corn syrup, lho.

Setelah itu, campuran tersebut diberi pewarna yang cantik, lalu dikemas dalam kerucut-kerucut plastik kecil.

"Capek juga, ya, Bun," komentar Rena ketika mereka selesai.

"Tapi senang, kan?" balas Bunda seraya tertawa.

***

Jam istirahat pagi itu terasa sangat menyenangkan bagi anak kelas 2C. Setiap anak memperoleh dua potong kue dan tiga bungkus icing berwarna merah kuning, dan biru. Mereka menghias kuenya sebagus mungkin.

"Rena," sapa Milka. Gadis itu menghampirinya sepulang sekolah. "Terima kasih untuk kuenya ya. Baru kali ini aku menghias kueku sendiri. Ternyata asyik sekali!" ucapnya gembira.

"Iya, betul. Kuenya juga enak," sambung Sofia. "Terima kasih, ya!" ucapnya.

Rena tersenyum mendengar ucapan kedua temannya. "Sama-sama. Aku ikut senang!"

Mereka berjalan menuju jemputan masing-masing sambil berceloteh gembira. Sungguh ulang tahun yang berkesan bagi Rena!

-Tamat-

010724