Masukan nama pengguna
Dari jenjang SD hingga perguruan tunggi, Wina menempuh pendidikan sesuai pilihan orang tuanya, baik tempat maupun jurusannya. Saat ini, usai lulus kuliah dia ingin bekerja sesuai minat dan bakatnya yaitu penulis skenario film. Sejak SMA dia belajar otodidak mulai dari youtube hingga mengikuti webinar online. Wina juga sudah beberapa kali mengirimkan naskah tapi ditolak. Satu minggu kemudian, akhirnya dia mendapat lowongan pekerjaan sebagai script writer dari instagram yang lokasinya berada di Jakarta. Wina mengirimkan CV dan portofolio melalui email. 3 hari kemudian dia mendapatkan notif.
"Alhamdulillah lolos...," teriak Lina, memegang gawai sambil duduk di kasurnya.
Tapi tiba... tiba...
"Win... sini...!"
Wina kaget dan langsung menuju kamar ibunya.
"Ibu? Ibu kenapa kak?" tanya Wina dengan raut wajah gelisah.
"Cepat telepon almbulan!"
Terlihat, ibunya pingsan di atas sajadah, masih mengenakan mukena, wajahnya pucat. Wina langsung menelepon ambulan.
Tak lama, ambulan datang. Ibu mereka langsung dilarikan ke rumah sakit pelita. Saat ibu mereka di dalam UGD, Wina bertanya kepada Sarah.
"Sebenarnya ibu kenapa kak?"
"Kakak juga ga tau, tadi pas kakak mau mengajak Ibu makan pagi dia sudah pingsan."
Dokter akhirnya keluar dan mengajak Wina dan Sarah untuk berbincang di dalam ruangannya.
"Gulanya naik lagi?" tanya kakak adik itu secara bersamaan dengan wajah tegang.
"Benar, jadi Ibu kalian harus dirawat dan jika sudah membaik boleh pulang, tapi tetap harus kontrol sebulan sekali dan makannya harus dijaga ya.
"Baik, terima kasih Dok, kami permisi," ujar Sarah.
"Dok, lakukan yang terbaik ya untuk Ibu kita," tambah Wina.
"Pasti akan kami usahakan, kalian berdoa saja."
"Terimakasih Dok."
Wina dan Sarah bangun dari duduknya dengan wajah sedih lalu keluar ruangan.
Sudah tiga hari Wina menemani ibunya di rumah sakit bersama Sarah. Dengan berat hati, Wina membatalkan niat bekerja di Jakarta karena ingin merawat Ibunya.
Usai ibunya dirawat, Sarah menanyakan karir ke Wina saat Ibunya tidur.
Tok, tok, tok.
"Masuk Kak gak dikunci." Terlihat Wina sedang asik main laptop di kasurnya.
"Win Kakak mau nanya," ucap Sarah yang kemudian duduk di samping adiknya.
"Nanya apa kak?" tanya Wina, masih fokus ngetik.
"Kamu kapan mau kerja? Atau mau di tempat Kakak aja, ada lowongan loh, emang si cuman jadi admin, tapi kan lumayan.
Wina berhenti mengetik lalu menghela nafas.
"Wina mau fokus nulis dulu Kak, siapa tahu ada yang lirik."
"Iya semoga aja, tapi kan kalau kerja kemungkinan besar dapat uangnya cepet, lumayan buat nabung sama nambah nambah uang kontrol Ibu."
Nia terdiam sejenak. Jujur dia takut kalau kerja di bidang yang gak sesuai dengannya nanti cita-citanya terhambat. Tapi kalau dipikir pikir kasihan juga ibu.
"Ya udah aku terima kak."
Akhirnya Wina bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Wina juga masih fokus menulis skenario Film pada malam hari. Alhamdulillah 2 bulan kemudian ada tawaran terbitkan novel gratis. Dalam waktu 1 bulan dia bisa membuat novel dari cerita yang ada di skenarionya dan 2 minggu kemudian novelnya terbit.