Masukan nama pengguna
Dia menatap sinis padaku, wanita yang sangat kucintai, parasnya yang anggun dengan gamis yang selalu terurai panjang menutupi auratnya.
"Kenapa datang malam-malam?"
"Hanya ingin melihat anak kita."
"Kan aku sudah bilang, jangan pernah datang lagi!"
"Ya aku akan segera pergi!"
Sungguh kejam kau mengusirku Amelia, tanpa melihat pengorbananku padamu.
Mungkin kecelakaan jika kau bilang kisah cinta bukanlah cinta. Tapi aku yang mengayomimu dulu beserta 6 anakmu yang lain ketika hidupmu hancur.
Jika Asiye putri kita tidak pernah kau harapkan keberadaannya. Tapi tolong rawatlah dia dengan cinta.
Mungkin aku bukan siapa-siapa Amelia, jika cinta tulusku dan pengorbananku hanya kau pandang dengan sebelah mata saja. Mungkin aku bukan siapa-siapa Amelia jika kau memandang cinta dari harta.
Mungkin kisah kita hanya pelarian dari Miko, dan mungkin aku pantas kau tendang kini setelah ada pak Haji yang melamarmu dengan mobil Fortuner dan janji manisnya.
Sampai malam ini dengan tega kau mengusirku, tengah malam, dengan hujan yang membasahi tubuhku, tanpa menoleh jika aku masih suamimu. Jangankan segelas air atau handuk kau siapkan, membuka pintu saja kau enggan.
Apa ucapan cerai darimu itu berlaku? kau hanya seorang istri duhai Amelia. Aku akan pergi Amelia, tapi jangan pernah minta aku untuk kembali.
Aku kecup putri kecilku, dia sangat cantik dan lucu. Ingin sekali aku membawanya tapi pernikahan siri yang Amelia buat untukku menjadi racun bagiku. Biarlah Amelia yang membesarkan dan menjaganya. Cukup ini hanya menjadi kisah kelam, satu kisah kelam dalam hidupku yang tak akan pernah terlupakan.