Flash
Disukai
0
Dilihat
8,799
Soigné
Thriller

Aku menggoyangkan gelas, membuat cairan pekat yang berkilauan saat tertimpa cahaya lampu berputar di dalamnya. Aroma buah beri yang manis memenuhi rongga hidungku saat menghirupnya. Cabernet Franc, kurasa. Aku ingat yang satu ini berasal dari suatu daerah di Spanyol atau Selatan Perancis. Mungkin juga di Utara Perancis, Bordeaux. Bahkan kau bisa menemukan perkebunannya di Australia dan Afrika Selatan yang mana cukup gila. Entahlah. Aku hanya ingat bagian para petani akan memanennya dalam keadaan terlalu matang dan beku untuk mengikat rasanya.

"Jadi, bagaimana menurutmu?"

Aku menyesapnya sedikit lalu melihat ke arah suara itu berasal. Rasa asam, manis, dan sedikit pedas berpadu dengan sempurna di lidahku membuatku menyernyitkan dahi. Di sana, di belakang meja bar yang sedikit terlalu tinggi untukku, si bartender tersenyum ramah. Dia sedang membakar es, menuangkan air panas ke dalam konter es batu agar mencair dan mudah dituangkan ke dalam gelas, saat menanyakan pertanyaan klasik itu padaku.

"Menjijikan."

Si bartender tertawa pelan. "Pertama kali?"

"Bagaimana kau tahu?" kataku tanpa pikir panjang.

"Anda terlihat seperti anak kecil yang tersesat di supermarket, Tuan." Lalu si bartender menuding mantel panjang yang memeluk tubuhku. "Anda juga tidak menaruh mantelmu di penitipan. Tapi hei! Setiap orang yang makan dan minum di sini adalah soigné."

"Tamu spesial," balasku.

"Hari yang melelahkan? Jika tidak keberatan," tanya si Bartender dengan ragu-ragu.

Aku menaruh gelasku di meja bar. Dalam sekali sentakan, tali mantel yang terikat di tubuhku terlepas. Aku menyibakkan mantelku keluar, memperlihatkan kemeja dan celanaku yang berlumuran darah pada si bartender dengan bangga. "Tidak begitu melelahkan jika dendammu terbalaskan."

Senyum ramahnya seketika menghilang dari wajah manis si bartender. Dia menarik tangan bartender satunya yang tengah menuangkan tequila ke dalam gelas sloki.

"Mungkin kau belum mendengar beritanya. Tapi hei! Aku akan tetap di sini sampai polisi tiba untuk menangkapku," kataku lalu mengangkat gelasku dengan sopan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)