Flash
Disukai
7
Dilihat
14,041
Selamanya Cinta
Romantis

"Saya terima nikah dan kawinnya Salsabila Zahra binti Imran Abdul Hakim dengan maskawin seperangkat alat salat dan uang sebesar lima ratus ribu rupiah dibayar tunai!"

"Sah hadirin? Sah? Sah!" ucap penghulu mempertegasnya.

"Alhamdulillah. Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khairin," lanjut pak Ali, sang penghulu pernikahan tersebut.

"Aamiin!" ucap hadirin serentak.

"Duh, Yang ... Yang ... . Kalo ga ada kamu waktu itu, mungkin aku masih luntang-lantung ga jelas nyari-nyari cewe sampe sekarang, hehee ... . Makasih, ya, udah percaya sama aku ketika itu dan sampai sekarang kita jadi suami istri," ujar Adi kepada Bila, istrinya.

Mereka rupanya sedang menyaksikan video dokumentasi akad nikah mereka, lima belas tahun yang lalu.

"Dan ... belum tentu juga, ya, kalaupun kamu dapet pacar, bakal kamu nikahin, hahahaaa ... . Lagian, Mas, kamu itu polisi loh, tapi kamu plin-plan banget, sih, kan jadi gemes akutu," balas Bila mencubit pipi suaminya itu. 

"Yaa gimana, ya. Seperti yang kamu tau, dulu-dulu itu aku ga biasa bikin janji dan komitmen. Semua-semuanya udah biasa dengan gampang aku dapetin di rumah. Mungkin itu juga yang bikin aku jadi peragu orangnya. Plus ga percaya diri. Tapi ... gokil juga sih, kamu, berani banget ngajakin aku ke mall trus pura-pura ga sengaja ketemu mama kamu di sana, dan ngajakin mama kamu ketemu mamaku, di rumahku pula, hahahaaa ... . Juara banget sih, kamu, Yang, bikin aku sering deg-degan, hahahaaaah ... ."

"Hahahaaaah ... Mas ... , Mas ... , lucu banget, ya, aku waktu itu."

"Iiih ... lucu apanya ... gila kamu tuh," Adi memprotes istrinya.

"Eh, Mas, Mas, tapi ... kalo aku ga begitu ... kita mungkin ga bakal jadi, Mas, sampe sekarang, hehehee," ungkap Bila.

"Iya, Yang ... . Makasih, ya. Every love story is beautiful, but ours is my favorite. Dan berkat kejadian itu aku pun lama-lama belajar lebih percaya diri lagi dan terpacu buat lebih baik lagi. Sampai akhirnya, pak presiden memercayai aku memegang jabatan yang tertinggi ini," ucap Bila mengecup kening istrinya.

"Aduh ... Mas, ambilin aku tisu dooong. Kamu lagi ngumpetin bawang merah, ya?" Bila menitikkan air mata terharu.

"Hehehee ... aduh, permaisuri aku ... cup cup cup ... ," Adi memeluk dan mencium kening istrinya lagi.

"Sayang, aku juga makasih, ya, buat segalanya. Waktu itu kalo bukan kamu yang nekat repot-repot nganterin sepatu malem-malem ujan-ujanan buatku wawancara kerja besok paginya, aku ga mungkin bisa ada di posisi paling krusial dan diidam-idamkan banyak orang di perusahaan tempat aku kerja sampai sekarang ini, Mas," ucap Bila sambil mengecup pipi suaminya itu.

"Sayang, makasih, ya, udah jadi rumah setiap saat buat aku. Being in love with you makes everyday a lovely one. And loving you is never an option. It is totally a need," Adi berkata berbinar-binar.

"Makasih juga, Mas Adi-ku tersayang. Udah jadi surga yang paling nyaman buat aku. I love you so much, Mas. Your love is all i need to feel complete," balas istri tercintanya. 

... 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)