Cerpen
Disukai
0
Dilihat
7,993
Cinta dan Lara
Drama

Matahari menyapa dengan sinarnya yang cerah. Di desa yang sejuk dan nyaman ini ada dua keluarga yang sedang menantikan kelahiran istri mereka. Hari ini adalah hari yang sudah di tunggu-tunggu istri mereka telah melahirkan seorang bayi perempuan.

Keluarga pak Andi dan istrinya Rani melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik diberi nama Cinta sedangkan keluarga pak Budi dan istrinya Bu ana juga melahirkan bayi perempuan diberi nama lara. Kedua keluarga tersebut rumahnya berdekatan dan mereka juga berteman dekat.

Cinta dan Lara dari dalam kandungan sampai mereka besar dan kuliah mereka selalu kemana-mana berdua tidak pernah berpisah. Hingga pada suatu hari lara main ke rumahnya cinta dan berbicara kepada cinta. "Cinta, maaf aku besok sepertinya ijin tidak bisa masuk kuliah."

"Memangnya kenapa lara?"

"Nenekku sakit, jadi aku nemenin ibuku pulang ke desa. Ayahku tidak bisa karena sedang kerja tidak bisa ijin."

"Kamu ijin berapa hari lara?"

"Sepertinya dua mingguan."

"Lama sekali lara sampai dua Minggu."

"Iya karena ibu kasihan sama nenek sedang sakit dan sendirian di rumah. Paling kalau ibu nggk tega ninggalin nenek bisa lebih aku ijinnya."

"Iya lara tidak apa-apa. Hati-hati di jalan sampaikan salam ku kepada nenek kamu. Semoga cepat sembuh."

"Iya cinta, nanti aku sampaikan salam kamu ke nenek. Terima kasih atas doanya."

Setelah mereka berdua berbicara cukup lama lara pulang untuk mempersiapkan keperluan yang harus di bawa besok untuk pulang ke desa. Tanpa cinta lara sendirian karena cinta anaknya introvert beda dengan lara yang ekstrovert. Cinta juga tidak bisa naik motor jadi kalau berangkat dan pulang kuliah selalu bareng sama lara dibonceng motor sama lara.

Cinta mulai berangkat kuliah tanpa lara dan berangkat kuliah naik bus kota. Tanpa lara, cinta berangkat dan pulang sekolah naik bus sendirian. Dulu tinggal dibonceng motor sekarang harus nunggu bus datang di halte dulu. Setelah hampir seminggu menjalani rutinitas naik bus, di halte cinta bertemu dengan seseorang laki-laki dan diajak kenalan. Dia juga satu kuliah dengan cinta dan mereka berdua selalu bertemu di halte yang sama setiap berangkat dan pulang kuliah.

Laki-laki itu yang mengajak cinta kenalan duluan. Laki-laki itu bernama Danu. Mereka satu kuliah tapi beda jurusan. Cinta mulai ada teman jadi cinta selalu barengan sama Danu. Ternyata lara ijin kuliahnya diperpanjang karena neneknya meninggal dunia. Dari dua mingguan menjadi dua bulan. Jadi cinta semakin dekat dengan Danu.

Cinta mulai ada ketertarikan kepada Danu karena Danu perhatian dan baik sekali kepada cinta. Sejauh ini cinta belum pernah berteman dengan laki-laki ataupun berpacaran. Jadi ini pengalaman pertama cinta dan juga pengalaman pertama merasa tertarik dengan lawan jenis. Hati cinta sungguh berbunga dan setiap hari-hari dalam hidup cinta semakin berwarna dengan adanya Danu.

Cinta merasa dibalik kesendirian dan kesedihannya ditinggal lara, ada keberuntungan dalam hidupnya karena bisa mengenal seorang laki-laki dalam hidupnya.

Hati cinta semakin berdebar tidak menentu kala bersama dengan Danu. Setiap hari cinta merasa bahagia karena bisa bertemu dengan Danu. Kalau tidak bisa bertemu rasanya sudah kangen ingin bertemu. Cinta semakin bingung dengan apa yang di rasakan karena meskipun namanya cinta, tapi cinta tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada seorang laki-laki. Jadi cinta merasakan perasaan yang sama sekali belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Kadang senang kadang sedih kadang juga bisa kecewa. Tapi dibalik semua itu bisa melihat wajah Danu saja hati cinta bahagia sekali. Lara belum mengetahui apa yang cinta rasakan sekarang, karena cinta berencana ingin berbicara dengan lara langsung sewaktu bertemu dan ingin langsung mengenalkan lara dengan Danu. Supaya cinta bisa tahu pendapat lara secara langsung. Jadi cinta menunggu lara pulang dari desa.

Setelah lama menunggu selama dua bulan akhirnya lara pulang. Tapi cinta tidak bisa langsung memberitahukan perasaannya kepada lara karena lara sedang berduka. Cinta masih menghormati lara. Nanti dikira teman yang bahagia di atas penderitaan teman yang lain. Jadi cinta juga masih menunggu lagi keadaan lara apakah sudah baikkan atau masih bersedih.

Cinta mengenalkan lara terlebih dahulu kepada Danu saat pertama lara masuk kuliah. Tidak butuh lama untuk lara akrab sama Danu karena lara anaknya mudah bergaul dan ekstrovert tidak seperti cinta yang butuh bertemu beberapa kali baru bisa akrab sama orang. Mereka bertiga juga selalu pergi keluar saat pulang kuliah. Danu tidak enak kalau sendirian jadi terkadang Danu juga mengajak temannya bernama Adi untuk keluar bersama.

Mereka biasanya keluar ke rumah makan dekat kampus tidak jauh-jauh. Kadang mereka juga nongkrong di taman kampus sambil beli gorengan dan es teh. Mereka semakin akrab dan kemana-mana selalu berempat. Hingga suatu hari Danu ingin berbicara sama cinta. Danu mengajak cinta ke taman kampus tanpa sepengetahuan lara. Katanya Danu ingin berbicara serius.

Cinta merasakan dadanya berdebar kencang dan pikirannya mulai mencari-cari alasan kenapa Danu ingin bertemu dengannya sendirian tanpa lara. Apa yang ingin dibicarakan Danu. Dalam hati cinta berbicara sendiri. "Apakah aku akan mendapatkan pernyataan cinta dari Danu tanpa aku sadari." Cinta mulai bingung sekaligus bahagia karena memikirkan mendapatkan pernyataan cinta yang selama ini cinta harapkan dari Danu.

Setelah sampai di taman kampus ternyata Danu sudah datang duluan. Cinta duduk di samping Danu. Danu lansung memulai pembicaraan dengan cinta. "Aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu tapi maaf sebelumnya. Aku ingin mengatakan isi hati ku kepadamu tentang perasaan ku yang sudah lama terpendam sejak kita pertama bertemu. Aku merasakan cinta dan Sayang kepadamu. Apakah kamu juga memiliki perasaan yang sama seperti ku?"

Ketika mendengar pertanyaan cinta Danu, cinta merasa terkejut dan terdiam seperti patung. Cinta tidak bisa berkata apa-apa. Cinta hanya bisa tersenyum sambil memandang wajah Danu. Ketika cinta mulai bisa mengontrol emosinya, Danu memulai pembicaraan lagi. "Aku ingin mengatakan ini dari dulu cinta tapi aku takut ditolak jadi aku berbicara kepada mu terlebih dahulu karena kamu temannya lara. Kamu pasti tau tipe laki-laki lara. Aku ingin mengatakan kepada mu apakah lara akan menerima cintaku bila aku mengatakan perasaan ku kepada lara."

Seketika itu cinta merasa terkejut untuk kedua kalinya. Setelah hatinya berbunga dan bahagia. Hanya dengan hitungan detik hatinya hancur berantakan tak tersisa. Cinta merasa bodoh di hadapan Danu karena isi di dalam pikirannya. Cinta ternyata selama ini salah. Cinta mengira Danu mencintainya ternyata tidak Danu malah mencintai temannya sendiri. Dalam hati cinta berbicara. "Apa aku terlalu berharap dan menginginkan yang bukan ditakdirkan untuk ku tuhan."

Kali ini cinta sungguh tidak bisa berkata apa-apa. Cinta terdiam sangat lama. Sampai Danu bingung melihatnya. Cinta juga bingung apakah akan merestui hubungan mereka atau tidak sama sekali. Tapi cinta juga belum tau apakah lara juga merasakan perasaan yang sama seperti yang Danu rasakan.






Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)