Flash
Disukai
2
Dilihat
14,952
Bahu dan Sandaran
Drama

"Aku muak dengan semuanya! Jadi biarkan aku pulang!" teriakan gadis itu menggema di kamar rawat rumah sakit.

Ruang putih itu penuh dengan beberapa bunga dandelion yang bergerak mengikuti arah angin. Di atas tempat tidur seorang gadis duduk dengan memeluk kedua lututnya erat. Rambut panjangnya menjuntai sampai punggung. Seruan para perawat yang menyuruhnya meminum obat tak diindahkan olehnya.

"Kamu ingin mati? Kenapa? Orang yang mati saja meminta dihidupkan kembali ke dunia saat di siksa di dalam kuburnya. Lantas kenapa kamu terus meminta kematian menjemputmu?"

Suara seseorang memasuki pendengarannya. Gadis muda itu menatap seorang pemuda yang tersenyum kepadanya di bingkai jendela yang terbuka. Angin mengalir ke dalam ruangan saat pemuda itu turun dari bingkai jendela dan mendekati sang gadis muda yang wajahnya penuh air mata.

"Perkenalkan namaku Amen," ucap sang pemuda kembali tersenyum seraya menghapus bulir air mata dari wajah sang gadis. Gadis muda itu menatap mata coklat sang pemuda yang menenangkan kegundahannya.

"Kamu butuh teman cerita, kan? Ayo cerita denganku! Aku akan mendengarkan semuanya."

Pemuda itu kembali tersenyum hangat, sehangat sinar mentari senja yang bersinar di luar. Gadis itu patah-patah mulai menjelaskan keluh kesahnya. Semuanya hingga melepaskan perasaan yang ditanggungnya dalam waktu yang lama.

Pemuda di depannya hanya tersenyum dan membiarkan gadis muda itu melepas rasa sakitnya. Hingga berbulan-bulan kemudian pemuda itu selalu hadir saat sang gadis membutuhkan bantuan. Hingga akhirnya gadis muda itu dinyatakan sembuh dari sakit mentalnya.

"Selamat atas kesembuhanmu!" seru sang pemuda membawa beberapa tangkai dandelion di tangannya. Gadis muda itu mengangguk dan mengucap terima kasih.

Pemuda itu hanya menguntai senyum, mata coklatnya tampak berbinar dan mengelus pelan puncak kepala sang gadis.

"Sampai jumpa lagi!" seru sang pemuda saat gadis muda itu akan tidur.

Gadis itu mengangguk dan mulai terlelap ke alam mimpi. Saat esok hari datang, sudah waktunya gadis muda itu pulang bersama keluarganya. Namun, sosok pemuda itu tak kunjung menampakkan diri hingga akhirnya gadis muda itu memutuskan untuk bertanya kepada beberapa perawat yang lewat.

Perawat itu hanya menggeleng dan tak mengetahui sosok yang dimaksud gadis muda itu sedangkan keluarganya justru berseru kaget saat gadis muda itu mengetahui nama kecil seseorang yang sudah lama meninggal.

"Nak ... itu kan nama panggilan ayahmu saat masih kecil. Kenapa kamu bisa tahu? Siapa yang mengatakannya kepadamu?"

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)