Tinggi dari Awan
3 dari 10
Chapter sebelum
Dei Ingam Nat A 2
Chapter berikut
Maemekak 1
#3
Woemkilek Atengam Nat O Kama Iwin
1 Perempuan kecil (bahasa Warembori). Panggilan khas etnik Tandarengga untuk anak perempuan dan keponakan perempuan. (Etnis Tandarengga rumpun dari suku-suku yang mendiami sungai Memberamo Hilir).
2 Saya (Bahasa Warembori). Dalam perbincangan yang akrab, orang etnik Tandarengga biasanya menggunakan kata iwi kepada semua lawan bicara, sebagai bentuk penghormatan sekaligus memperkenalkan jati dirinya.
3 Bapak yang sayang pada anaknya. Panggilan dari anak perempuan untuk Bapaknya. (Suku Amungme adalah penutur yang fasih menggunakan sastra lisan, baik di lingkungan domestik, ketuhanan, juga dalam kehidupan sosial yang lebih luas seperti dalam masa pra-eskalasi perang suku).
4 Beberapa kata dalam telegram sengaja ditulis dengan singkatan yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, untuk mendekati kondisi budaya hemat kata saat menulis telegram di masa itu.
5 Tradisi mendidik remaja putri telah mendapatkan haid. Remaja putri didampingi ibu, dan atau neneknya menempuh hutan sampai menemukan gua, atau akar pohon besar yang membentuk gua. Selama perjalanan jauh itu mereka terus berpegangan tangan. Ibu atau nenek akan menyingkirkan ranting, dahan, dan pohon tumbang selama perjalanan. Perjalanan jauh mereka dimulai saat si gadis dalam keadaan bersih, beberapa hari setelah haid selesai. Setelah menemukan gua mereka menetap di sana dalam hitungan tiga kali kelipatan seluruh jari. (Suku Amungme adalah salah satu suku yang menggunakan hitungan angka dengan jari). Di sana si remaja putri itu belajar tentang kehidupan berumah tangga, serta pengenalan tanah leluhurnya sendiri. Jika perang suku adalah bentuk "nasionalisme" kaum lelaki Amungme, sebagaimana mereka diwarisi jiwa menjaga tanah leluhurnya, juga semangat untuk mempertahankan diri. Maka dalam tradisi ingbong nabot nyamin adalah bentuk "nasionalisme" bagi kaum perempuan Amungme. Dengan tradisi ini, mereka mengenali hutan leluhur mereka, termasuk menandai pohon-pohon besar dengan ingatan, batu, gua, dan aroma tanahnya.
Mereka terkenal sebagai peramu yang kuat berjalan jauh dari lembah ke lembah untuk mencari ranting, dan bahan pangan lainnya. Dengan tradisi ini, perempuan Amungme dikenal sebagai salah satu suku pemberani di Papua.
6 Bapak. Dalam bahasa Warembori ai adalah sebutan dari anak perempuan kepada orang tua laki-laki, atau keponakan perempuan kepada paman. (Repeat footnote).
7 Sekolah Guru Olah Raga. Berdasarkan Kurikulum 1976, SGO adalah spesifikasi dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG), sekolah setingkat SMA yang menghasilkan guru olahraga.
8 Membangunkan orang yang sedang istirahat (bahasa / pandangan penutur bahasa Warenbori). Pandangan ini diangap sebagai bentuk toleransi yang sangat dijaga di sepanjang sungai Memberamo.
9 Orang asing di luar suku Amungme. (Repeat footnote).
10 Perempuan usia produktif, ibu. (Pembagian kelompok berdasarkan usia suku Amungme). (Repeat footnote).
11 Perempuan lanjut usia, nenek. (Pembagian kelompok berdasarkan usia).
12 Ubi jalar. Orang Amungme menjadikan ubi jalar sebagai tanaman perempuan. (Sedangkan talas adalah tanaman laki-laki).
13 Pertalian sedarah dari leluhur orang tua laki-laki.
14 Pertalian darah dari leluhur orang tua perempuan.
15 Hidup di alam kekal yang membahagiakan (puncak kepercayaan suku Amungme).
16 Sebutan umum untuk burung cenderawasih.
17 Demi damai ingatlah selalu bahwa manusia memiliki bermacam-macam tingkah polah. (Ungkapan bijak Amungme).
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)