Semesta Cinta
19 dari 28
Chapter sebelum
15. Al-A‘yân al-Tsâbitah dan Alam Ciptaan
Chapter berikut
17. Barzakh
#19
16. Tajallî, Tasybih, dan Tanzih
28 Tajallî atau tanazzul berbeda dengan tajafi. Jika tajafi—seperti terkandung dalam Al-Quran Surah Al-Sajdah [32]: 16—bermakna perpindahan fisikal, yang menyebabkan yang berpindah tidak lagi ada di posisi semula, atau mengalami kekurangan akibat perpindahan itu, tajallî—sebagaimana dalam Al-Quran Surah Al-A‘râf [7]: 143)—tak menyebabkan perubahan atau kekurangan keberadaan ia yang ber-tajallî di posisinya semula.

29 Di ayat lain, Allah berfirman: Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki (QS Fâthir [35]: 1).

30 Lihat juga Al-Quran Surah Al-Baqarah [2]: 74 yang dikutip sebelumnya.

31 Pada kesempatan ini, kiranya perlu diluruskan kesalahpahaman sebagian orang yang beranggapan bahwa Ibn ‘Arabi menganggap para wali lebih tinggi kedudukannya dari para nabi. Yang benar, Ibn ‘Arabi menyatakan bahwa kedudukan kewalian (wilâyah) adalah lebih tinggi dari kedudukan kenabian (nubuwwah). Tapi, setiap nabi adalah wali. Dan wilâyah mereka lebih tinggi dari wilâyah para wali yang bukan nabi. Karena, sesungguhnya para nabi adalah para wali yang memiliki kedudukan istimewa karena kenabiannya.

32 Risâlah Al-Ahadiyyah, terjemahan T.H. Weir, "Journal the Royal Asiatic Society", halaman 809-825, 1901.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)